Site icon Pahami

Berita Rusia Beri Rp65 Juta untuk Gali Parit di Kursk yang ‘Diinvasi’ Ukraina


Jakarta, Pahami.id

Portal pekerjaan masuk Rusia mengiklankan tawaran gaji hingga Rp 65 juta bagi pekerja yang ingin menggali parit alias ‘selokan’ di Wilayah atau Region Kursk.

Pekerjaan itu ditawarkan pada saat Kursk menjadi medan pertempuran antara Rusia dan Ukraina. Sejak 6 Agustus, Ukraina telah melancarkan ‘invasi’ ke wilayah barat Rusia dan telah menguasai 74 pemukiman, menurut Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.


Laporan dari Kyiv IndependenRusia mengiklankan lowongan penggali parit dengan gaji berkisar antara 150.000-371.000 rubel atau setara Rp 26-65 juta.

Belum diketahui alasan penggalian parit tersebut.

Namun, analis di Institut Studi Perang (ISW) mengatakan pada 11 Agustus bahwa Kremlin sedang berupaya membangun benteng perbatasan. Namun, belum ada staf yang ditugaskan untuk rencana ini.

“Benteng perbatasan yang minim awak dan perlengkapannya terbukti tidak cukup untuk mencegah kemajuan Ukraina di awal kemajuan Ukraina ke Wilayah Kursk.

“Komando militer Rusia mungkin akan menyimpulkan bahwa pasukan penjaga dan peralatan yang memadai di perbatasan internasional diperlukan,” tulis ISW.

Pekan lalu, Ukraina melancarkan serangan balasan ke wilayah perbatasan Rusia dengan menggunakan tank, artileri, dan drone. Panglima militer Ukraina, Oleksandr Syrskyii, mengatakan Kyiv telah merebut sekitar 1.000 kilometer persegi Kursk dalam serangan tersebut.

Serangan Ukraina ini disebut-sebut mengejutkan Rusia. Tak lama setelah ‘invasi’ Ukraina ini, Moskow segera mengerahkan pasukannya ke Kursk.

“Kendaraan berat tersebut telah dimasukkan ke dalam trailer untuk segera dikirim ke daerah yang dihadang formasi Angkatan Bersenjata Ukraina. Pengerahan ini juga dilakukan untuk menjamin keamanan permukaan jalan,” lapor militer Rusia.

Pada Senin (12/8), Kremlin pun memerintahkan warga di kawasan tersebut untuk mengungsi.

(blq/rds)



Exit mobile version