Site icon Pahami

Berita Rudal Rusia Hantam Hotel di Ukraina, Staf Reuters Tewas


Jakarta, Pahami.id

Rusia diduga meluncurkan rudal ke Ukraina hingga menghantam hotel dan menyebabkan anggota tim Reuters, Ryan Evans, meninggal dunia, Sabtu (25/8).

Serangan terjadi sekitar pukul 22.35 waktu setempat dan menghancurkan Hotel Sapphire di Kramatorsk. Di sinilah tim Reuters beranggotakan enam orang berada.


Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan rudal Iskander Rusia-lah yang menghancurkan hotel tersebut.

“Sebuah hotel kota biasa telah dihancurkan oleh Iskander Rusia,” katanya dalam pidatonya pada hari Minggu Reuters.

Zelensky mengatakan serangan itu “sepenuhnya disengaja dan dipikirkan dengan matang.”

Dugaan serangan Rusia di hotel tersebut menyebabkan Evans tewas dan dua jurnalis lainnya terluka.

Mayat Evans ditemukan di reruntuhan hotel. Saat bekerja di Reuters, ia menjabat sebagai penasihat keamanan bagi jurnalis.

Sebelum bergabung ReutersEvans adalah seorang tentara Inggris.

Menanggapi meninggalnya salah satu anggotanya, Reuters menyampaikan kabar duka dan belasungkawa.

“Belasungkawa kami sampaikan kepada keluarga dan orang-orang terkasih Ryan,” kata mereka.

Evans, lanjut Reuters, telah membantu banyak jurnalis meliput berbagai peristiwa di seluruh dunia.

Di hotel tersebut ada enam orang yang tergabung dalam tim. Tiga di antaranya selamat, dan jurnalis yang terluka kini dirawat di rumah sakit.

Sejauh ini Reuters belum bisa memastikan apakah serangan tersebut benar-benar berasal dari Rusia dan sengaja menyasar hotel tersebut.

“Kami segera mencari informasi lebih lanjut mengenai serangan itu, termasuk bekerja sama dengan pihak berwenang di Kramatorsk,” kata pernyataan itu. Reuters.

Sementara itu, Kementerian Pertahanan Rusia tidak menanggapi serangan tersebut.

Rusia dan Ukraina saling serang setelah Negara Beruang Merah menyerang negara tersebut pada Februari 2022. Di hari-hari berikutnya, serangan kedua belah pihak hampir tidak pernah berhenti.

Komunitas internasional telah berulang kali menyerukan gencatan senjata permanen, namun sejauh ini belum dilaksanakan.

(rds/rds)



Exit mobile version