Site icon Pahami

Berita Rudal Israel Gempur Lebanon, Sekolah Libur-Lalin ke Beirut Chaos


Jakarta, Pahami.id

Lalu lintas menuju ibu kota Beirut, Libanondiamati terjebak selama beberapa kilometer menyusul serangan ratusan rudal Israel yang terus membombardir sejumlah wilayah Tanah Air sejak Minggu (22/9).

Sejumlah video yang direkam CNN di Lebanon terlihat antrean panjang ribuan kendaraan memenuhi rute menuju Beirut dari berbagai kota di seluruh negeri. Ribuan kendaraan berusaha mengungsi dan mencari perlindungan di ibu kota karena takut menjadi sasaran serangan udara Israel.


Seorang warga yang mengungsi dari Sidon, kota pesisir selatan Beirut, menceritakan CNN bahwa mereka belum pernah melihat begitu banyak lalu lintas meninggalkan kota. Dia juga mengatakan tentara Lebanon telah memerintahkan warga sipil untuk membersihkan jalan.

Data dari Google Maps menunjukkan kemacetan yang signifikan di sepanjang jalan utama dari selatan hingga utara Lebanon sejak tengah hari waktu setempat.


Sementara itu, pemerintah Lebanon juga memerintahkan penghentian kegiatan belajar mengajar di sekolah-sekolah di seluruh negeri karena perang antara Israel dan Hizbullah yang terus meningkat.

Dalam pernyataannya, Kementerian Pendidikan Lebanon akan menutup sekolah selama dua hari, terutama di wilayah selatan Lebanon, untuk melindungi siswa dari bahaya serangan udara besar-besaran Israel selama 24 jam terakhir.

Hingga saat ini, total 182 orang tewas akibat pemboman rudal Israel di Lebanon.

Sebelumnya, media pemerintah Lebanon melaporkan bahwa Israel mengirimkan perintah evakuasi kepada warga Lebanon melalui telepon atau pesan teks, menyusul meningkatnya perang sengit dengan Hizbullah.

Kantor Kementerian Penerangan Lebanon membenarkan hal ini dan mengatakan bahwa para pekerja juga menerima salah satu pesan evakuasi tersebut.

Ini adalah peringatan resmi pertama dari Israel kepada rakyat Lebanon sejak meningkatnya perang dengan Hizbullah baru-baru ini dan sejak invasi brutal Tel Aviv ke Jalur Gaza terjadi.

Tentara Israel juga memerintahkan warga Lebanon yang berada di situs Hizbullah untuk pergi dan menjauh karena akan melancarkan serangan besar.

Pengumuman tersebut disampaikan Juru Bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Daniel Hagari dalam konferensi pers hari ini, Senin (23/9).

“Kami menyarankan warga sipil dari desa-desa Lebanon yang berada di dalam dan berdekatan dengan bangunan dan kawasan yang digunakan Hizbullah untuk tujuan militer, untuk menyimpan senjata, segera menjauh dari kawasan berbahaya,” kata Hagari seperti dikutip. AFP.

Dia kemudian berkata, “Demi keselamatan saya sendiri.”

Peningkatan ketegangan antara Israel dan Hizbullah terus memanas, apalagi sejak invasi brutal Tel Aviv ke Jalur Gaza Palestina terjadi pada Oktober 2023. Sejak saat itu, Hizbullah kerap melancarkan serangan udara ke Israel sebagai bentuk pembelaan terhadap Palestina, khususnya sekutunya Hamas. .

Namun ketegangan antara Israel dan Hizbullah semakin meningkat setelah pekan lalu Lebanon dikejutkan dengan ledakan misterius ribuan pager. Ribuan pager, walkie-talkie, dan alat komunikasi lainnya meledak serentak di hampir seluruh wilayah Lebanon pada Selasa (17/9) dan Rabu (18/9).

Sebagian besar bom yang meledak adalah milik anggota Hizbullah. Insiden ini menewaskan 39 orang dan melukai 3 ribu lainnya, termasuk milisi Hizbullah, warga sipil, dan anak-anak.

Dari penyelidikan awal diketahui bahwa ribuan perangkat komunikasi ini mungkin telah disabotase dan dilengkapi dengan bahan peledak. Hizbullah menilai Israel adalah dalang ledakan teroris tersebut, meski hingga kini Tel Aviv bungkam atas segala tudingan tersebut.

(rds)



Exit mobile version