Jakarta, Pahami.id –
TNI Militer dari 834 Pembangunan Regional Mere Nagekeo, NUSA Tenggara Timur (NTT), Prada Lucky Namo, meninggal karena ditakdirkan oleh tentara TNI.
Lucky mengambil napas terakhirnya di Rumah Sakit Regional Aeramo (RSUD), Mbay, Nagekeo, Rabu (6/8).
Direktur Rumah Sakit Aeremo Chandrawati Saragi mengungkapkan bahwa ada memar di tubuh Prada Lucky. Namun, dia tidak menjawab berita tentang tubuh prajurit 23 tahun itu.
“Ini benar -benar memar,” kata Chandrawati, DetikKamis (7/8).
Chandrawati belum dapat memberikan penjelasan lebih lanjut terkait dengan kondisi keberuntungan selama perawatan di Rumah Sakit Regional Aeramo. “Kalau begitu saya akan mengumpulkan data baru yang akan saya jawab,” katanya.
Polisi Militer TNI (POM) menangkap 4 tentara yang dicurigai menyalahgunakan Prada Lucky sampai dia meninggal.
“Benar, sudah ada (empat tentara TNI) yang dijamin oleh pom yang sangat terbukti mengekuk sampai korban mengalami trauma parah saat memasuki ICU,” kata Dandim Ngada 1625, Letnan Kolonel CZI membantah wahyu setiyawan, melaporkan, Letnan Kolonel Czi membantah pengungkapan setiyawan, pelaporan, Letnan Kolonel Menolak Penyingkapan Setiyawan, Letnan Kolonel Menolak Penyingkapan Setiyawan, DetikJumat (8/8).
DENY tidak mengungkapkan identitas empat tentara yang ditangkap. Dia hanya memastikan mereka ditahan di Pusat Detasemen Kepolisian Angkatan Darat Subdenpom (Subdenpom).
Inspeksi beberapa tentara yang diduga telah dilakukan sejak Rabu (6/8) malam.
Kasus ini menjadi perhatian bagi komandan militer IX Udayana. Dia membantah bahwa komandan militer memerintahkan kematian Prada yang beruntung untuk diproses secara transparan.
“Yang jelas adalah bahwa instruksi komandan militer harus transparan dan dipantau secara langsung oleh Mr. Pangdam IX Udayana,” kata Deny.
(Gil)