Jakarta, Pahami.id –
Rumah sakit di Gaza Dibebani oleh banyak korban yang terluka sampai korban meninggal akibat serangan itu Israel Sejak Jumat (5/16). Badan Pertahanan Sipil Gaza melaporkan bahwa serangan itu menewaskan sedikitnya 100 orang.
Al Jazeera Pada hari Sabtu (5/17) melaporkan 115 orang tewas dalam serangan 24 -jam terakhir Israel. Rumah sakit kehabisan kain kafan.
Ini menyulitkan rakyat untuk menyediakan pemakaman yang baik untuk anggota keluarga mereka yang dibunuh oleh Israel yang abstroach.
Menurut laporan AFP, tim penyelamat mengatakan serangan Israel di Gaza menewaskan lebih dari 100 orang ketika Hamas menuntut AS untuk menekan Israel untuk membatalkan pembatasan bantuan sebagai imbalan atas pembebasan sandera AS-Israel.
Tentara Israel pada hari Sabtu (5/17) mengatakan telah meluncurkan “serangan besar” di Jalur Gaza selama hari terakhir sebagai bagian dari “tahap awal” serangan baru di wilayah Palestina.
Serangan itu adalah bagian dari “Perluasan Pertempuran di Jalur Gaza, dengan tujuan mencapai semua tujuan perang, termasuk pelepasan mereka yang diculik dan kekalahan Hamas.”
Serangan itu disebut sebagai “mobil operasi Gideon.”
Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan 2.985 orang tewas sejak Israel melanjutkan serangan pada 18 Maret, sampai jumlah korban perang adalah 53.119.
Media Israel melaporkan bahwa militer telah meningkatkan serangannya sesuai dengan rencana yang disetujui oleh pemerintah awal bulan ini, meskipun belum ada pengumuman resmi tentang ekspansi operasional.
Tentara mengatakan pasukannya “menyerang lebih dari 150 target di seluruh Jalur Gaza” dalam waktu 24 jam.
Ribuan warga Palestina diperintahkan oleh Israel untuk meninggalkan bagian dari wilayah Gaza Utara karena serangan udara tidak seimbang.
(AFP/CHRI)