Jakarta, Pahami.id –
Grup RI di Global Sumud Flotilla mengundurkan diri dari misi kapal Bantuan kemanusiaan ke Gaza.
Kelompok aktivis Indonesia yang berpartisipasi dalam flotilla Sumud (GSP) global memutuskan untuk mengundurkan diri dari misi bantuan kemanusiaan ke Gaza dan memilih untuk kembali ke negara itu.
Ini disajikan oleh Global Peace Convoy (GPC) Indonesia melalui pengumuman mereka tentang Instagram resmi mereka pada hari Jumat (12/9) malam.
“Selama hampir dua minggu di Tunisia, peserta GPC Indonesia telah secara aktif berpartisipasi dalam pelatihan, terkoordinasi di seluruh negeri, dan menyediakan berbagai hal untuk pengiriman. Namun, perjalanan besar menghadapi masalah yang sangat kompleks,” tulis GPC Indonesia dalam unggahannya.
Telah dinyatakan, beberapa masalah yang dihadapi seperti hambatan teknis kapal belum memenuhi syarat untuk menembus pembatasan Gaza. Kemudian, cuaca ekstrem menyebabkan kerusakan pada kapal, termasuk armada GSF Spanyol yang berhenti di Tunisia.
Hambatan lain adalah jumlah kapal yang siap untuk layar lebar, sementara para peserta terus tumbuh. Oleh karena itu, Komite Pengarah Global Flotilla Sumud (SC GSF) memutuskan untuk mengurangi jumlah peserta, menurut ketersediaan kapal.
Dalam hal ini, GPC Indonesia memutuskan untuk mengundurkan diri dari misi kemanusiaan ini dan memberikan kursi kelompok mereka kepada peserta internasional lainnya.
“Keputusan ini diambil sebagai langkah strategis untuk memastikan keberhasilan misi global Flotilla Sumud yang terus bertarung bersama,” tulis GPC.
Namun, GPC Indonesia mengatakan masih memberikan dukungan konkret dalam keberhasilan misi kemanusiaan maritim terbesar dalam sejarah dengan mengirimkan 30 anak terbaik yang disediakan secara fisik.
Selain itu, GPC Indonesia juga memutuskan untuk menyumbangkan lima kapal untuk dimasukkan dalam armada global armada Sumud.
“Menyediakan akomodasi untuk peserta internasional di Tunisia,” kata mereka.
(LDY/AGT)