Jakarta, Pahami.id –
Mantan presiden Filipina Rodrigo Duterte akan hadir di persidangan Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) untuk pertama kalinya hari ini, Jumat (3/14).
“Rapat umum diasumsikan apakah Duterte hadir di persidangan pada hari Jumat, 14 Maret 2025 pukul 14.00 (waktu setempat),” kata pernyataan ICC pada Kamis (3/13) malam, sebagaimana disebutkan Afp.
Duterte akan melalui persidangan di mana ia akan diberitahu tentang kejahatan tersebut dan menganggap hak -haknya sebagai terdakwa.
ICC menuduh Duterte melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan dalam operasi anti -nada Filipina selama masa pemerintahannya. Menurut para pembela hak asasi manusia, kampanye anti -ethic membunuh ribuan nyawa.
Ketika dia tiba di Den Haag, Belanda, Duterte menyatakan bahwa dia akan bertanggung jawab atas tindakan masa lalunya.
“Saya telah memberi tahu polisi, tentara, bahwa itu adalah pekerjaan saya dan saya bertanggung jawab,” katanya dalam sebuah video yang diposting di Facebook.
Sementara itu, putrinya, yang juga wakil presiden Filipina Sara Duterte, mengatakan penangkapan ayahnya adalah “penindasan dan penganiayaan”.
Penangkapan Duterte sendiri terjadi di tengah -tengah celah di dinasti keluarga Duterte dan Ferdinand Marcos sebagai akibat dari Presiden Ferdinand “Bongbong” Marcos Jr dan Sara kemudian.
Ketika presiden dan wakil presiden terpilih pada tahun 2022, Filipina bersikeras dia tidak akan membiarkan Duterte mencoba. Namun, posisi berubah setelah saham Bongbong dan Sara.
(BLQ/BAC)