Jakarta, Pahami.id –
Kantor Polisi Jawa Timur menangkap para pendukung yang sedang melakukan kerusuhan provokator dalam pertandingan Super League yang diadakan di Stadion Madura Ratu Pamelan Pamelan antara Madura United FC melawan solo.
“Para pelaku yang kami tangkap memiliki warga desa Ngabean EYP (20), distrik Jaten, tiga Karanganyar,” kata Kepala Polisi Polisi Publik AKP Jupriadi di Pamkasan pada Minggu malam.
Dia mengatakan orang yang ditangkap oleh polisi adalah pendukung solo.
Berdasarkan hasil pemeriksaan petugas, para pendukung datang ke Stadion Madura Gelora Ratu dalam keadaan mabuk.
“Sebagai hasil dari tindakan pendukung ini, kerusuhan terjadi selama pertandingan antara Madura United FC dan Persis Solo,” kata Judriadi.
Kerusuhan dimulai, ketika solo bertarung melawan Madura United dengan skor 0-2.
Kemudian dari dukungan para pengunjung, ada kata -kata yang memicu pendukung Madura United, sehingga para pendukung tim tuan rumah berada di sebelah reaksi.
“Untungnya petugas bergerak dengan cepat untuk meringankan situasi,” kata Jupriyadi.
Sehubungan dengan insiden ini, Kepala Paklum Polisi AKP Jupadi telah mengajukan banding kepada semua pihak untuk menahan diri.
Dia juga mengkonfirmasi bahwa polisi akan menyelidiki kasus ini karena telah membuat persahabatan antara pendukung klub sepak bola.
Dia juga mengatakan bahwa distrik Perkan mendistribusikan nilai -nilai agama dan budaya, mendorong orang untuk menjauh dari minuman keras untuk mempertahankan tatanan sosial dan harmoni.
Kompetisi Super League 2025/2026 antara Madura United FC dan Persis Solo pada hari Sabtu (9/8) dimenangkan oleh tim solo dengan skor akhir 1-2.
(Antara/gil)