Jakarta, Pahami.id –
Ribuan staf Badan Pembangunan Internasional AS (USAID) di seluruh dunia dapat dipecat setelah presiden Amerika Serikat Donald Trump Membekukan bantuan asing atas perintah eksekutif.
USAID mendistribusikan miliaran dolar ke organisasi atau lembaga untuk berbagai proyek di seluruh dunia. Proyek ini biasanya mencakup pendidikan, kesehatan, keselamatan, demokrasi, bantuan kemanusiaan, dan upaya untuk mengurangi kemiskinan.
Menteri Luar Negeri Marco Rubico menguraikan pembekuan AS ke hampir semua bantuan luar negeri termasuk pemutusan hubungan langsung.
Donor utama Taipan dan Trump selama kampanye, Elon Musk, mengatakan untuk memimpin upaya pemerintah baru untuk melemahkan USAID.
“[USAID] Kiri radikal -tapping ular Marxis membenci Amerika, “kata Musk.
USAID terdiri dari ribuan orang Amerika di seluruh dunia yang mendedikasikan karier mereka untuk layanan pemerintah.
Pekerja USAID di Amerika Serikat dan luar negeri mengatakan pembekuan dana akan memiliki konsekuensi panjang bagi keamanan nasional AS.
“Menghentikan bantuan asing akan membuat Amerika lebih rentan terhadap kemungkinan terorisme karena tindakan kebanyakan USAID menargetkan ekstremisme di seluruh dunia,” kata pekerja USAID di Afrika, yang dikutip seperti dikutip seperti CNNSelasa (4/2).
Menurut staf USAID, kebijakan baru Trump membuka kesempatan bagi Cina untuk terus menggunakan pengaruh di Afrika, yang membahayakan kepentingan dan nilai -nilai bisnis Amerika.
Langkah -langkah Trump tentu mempengaruhi banyak institusi di dunia. Kontraktor asing terbesar Dai, Steven O’Connor, mengatakan dia telah menolak 380 karyawan atau sekitar 70 persen yang berkantor pusat di Amerika Serikat.
Sumber yang tahu masalahnya juga mengatakan kontraktor lain, Chemonics, belum membayar kontrak sejak pembukaan Trump pada 20 Januari.
Dia kemudian mengatakan penghentian pekerjaan USAID memaksa perusahaan untuk menempatkan lebih dari 600 karyawan dan memotong jam kerja untuk 300 staf tambahan yang tinggal di 41 negara bagian AS.
“Chemonics adalah perusahaan Amerika yang dimiliki oleh pekerja yang bekerja setiap hari untuk membantu menjaga keamanan Amerika, meningkatkan kemakmuran ekonomi, dan mengatasi tantangan global sebelum mencapai Amerika Serikat,” kata juru bicara itu.
(RDS/RDS)