Site icon Pahami

Berita RI Kutuk Keras Ocehan Menteri Israel Mau Bangun Sinagog di Al Aqsa


Jakarta, Pahami.id

Pemerintah Republik Indonesia mengecam keras pernyataan Menteri Keamanan Nasional tersebut Israel Itamar Ben Gvir yang ingin membangun rumah ibadah di kompleks masjid Al-Aqsa.

Kemarahan tersebut diungkapkan Kementerian Luar Negeri Indonesia melalui akun media sosial X.


“Indonesia mengecam keras pernyataan Menteri Keamanan Nasional Israel, Itamar Ben Gvir, terkait rencana pembangunan rumah ibadah di dalam kompleks Masjid Al Aqsa,” tulis Kementerian Luar Negeri RI dalam keterangan resmi di akun X.

Kesucian dan status quo harus dihormati dan dilestarikan, sesuai dengan perjanjian internasional yang disepakati, lanjut pernyataan tersebut.

Sebelumnya, Arab Saudi juga menyuarakan kritik terkait pernyataan Ben Gvir yang berencana membangun rumah ibadah bagi warga Israel di kompleks Masjid Al Aqsa.

“Kementerian Luar Negeri mengutuk Pemerintah Arab Saudi atas pernyataan seorang menteri di pemerintahan pendudukan Israel yang menyerukan pendirian sinagoga Yahudi di Masjid Al Aqsa yang diberkati,” demikian pernyataan Kementerian Saudi. Luar Negeri.

Saudi menegaskan penolakannya terhadap pernyataan-pernyataan yang dianggap ekstremis dan menghasut tersebut.

Pemerintah juga menolak provokasi yang terus berlanjut terhadap perasaan umat Islam di seluruh dunia.

Ben Gvir sebelumnya menyatakan bahwa hukum Israel tidak membedakan hak beragama orang Yahudi dan Muslim di tempat suci tersebut.

“Kebijakan di Temple Mount mengizinkan doa, titik,” kata Ben Gvir saat wawancara dengan Radio Militer Israel, dikutip Times of Israel.

Ketika ditanya apakah ia akan membangun sinagoga di lokasi Kompleks Al Aqsa, Ben Gvir menjawab “Ya.”

Kompleks Al Aqsa terletak di atas bukit Kota Tua. Kawasan tersebut merupakan tempat suci bagi tiga umat agama yaitu Islam, Yudaisme, dan Kristen.

Orang-orang Yahudi menyebut situs suci itu sebagai Temple Mount. Kawasan tersebut sering menjadi titik konflik antara kelompok ekstremis sayap kanan Israel, warga Palestina, dan aparat keamanan Israel, terutama saat Ramadhan atau hari raya Yahudi.

Tak hanya memancing kecaman dari dunia internasional, pernyataan Ben Gvir juga dibanjiri kecaman dari pejabat Israel.

(membaca)



Exit mobile version