Site icon Pahami

Berita RI Dorong Thailand-Kamboja Hentikan Aksi Militer, Dialog untuk Damai

Berita RI Dorong Thailand-Kamboja Hentikan Aksi Militer, Dialog untuk Damai


Jakarta, Pahami.id

Menteri Luar Negeri Republik Indonesia (Menteri Luar Negeri Republik Indonesia) Sugiono mendorong Thailand dan Kamboja untuk segera menghentikan perang di perbatasan.

Para menteri luar negeri Asia Tenggara pada Senin (22/12) berkumpul di Kuala Lumpur, Malaysia, untuk menggelar Pertemuan Khusus Menteri Luar Negeri ASEAN terkait perang Kamboja vs Thailand.

Thailand dan Kamboja kembali berkonflik sejak 8 Desember setelah seorang tentara Bangkok tewas dalam baku tembak di perbatasan. Kedua negara saling menyalahkan siapa yang pertama kali memulai perang.


Dalam pertemuan tersebut, Sugiono menyampaikan apresiasinya kepada Malaysia sebagai ketua ASEAN. Ia juga mendorong Thailand dan Kamboja untuk menahan diri, menghentikan aksi militer, dan segera kembali ke meja perundingan sesuai dengan Piagam ASEAN dan semangat persatuan ASEAN.

Sugiono menyoroti hilangnya nyawa, cedera, dan pengungsian warga sipil di kedua negara. Menurutnya, hal ini merupakan masalah kemanusiaan yang serius dan perlu segera diatasi.

Sugiono dalam kesempatan itu juga menyampaikan kesediaan Indonesia untuk berperan konstruktif termasuk melalui kontribusi anggota Tim Pengamat ASEAN untuk membantu memantau situasi di lapangan sesuai dengan mandat ASEAN.

Beliau juga menekankan pentingnya memperkuat kapasitas ASEAN dalam pencegahan konflik dan penyelesaian damai, termasuk melalui penggunaan Perjanjian Persahabatan dan Kerja Sama (TAC) dan mekanisme ASEAN lainnya.

Pertemuan para menteri luar negeri ASEAN dipimpin oleh Menteri Luar Negeri Malaysia Mohammad Hasan dan dihadiri oleh seluruh menteri luar negeri ASEAN, kecuali Myanmar yang diwakili oleh Sekretaris Tetap Kementerian Luar Negeri sebagai perwakilan non-politik, dan Vietnam yang diwakili pada tingkat Pejabat Tinggi.

Pertemuan ini menghasilkan Chairman’s Statement yang menekankan komitmen anggota terhadap kesatuan dan sentralisasi ASEAN. Pernyataan tersebut juga meminta pihak-pihak terkait untuk kembali ke perjanjian damai, memulihkan kepercayaan, dan kembali berdialog, baik melalui mekanisme bilateral maupun dengan fasilitasi Keketuaan ASEAN.

“Pada dasarnya Indonesia selalu yakin bahwa kedua keluarga kita di ASEAN, Kamboja dan Thailand, akan menemukan jalan damai melalui dialog dengan dukungan penuh ASEAN,” kata Sugiono.

Thailand-Kamboja setuju untuk melakukan pembicaraan

Menteri Luar Negeri Thailand, Sihasak Phuangketkeow, mengatakan Kamboja telah setuju untuk mengadakan pembicaraan pada minggu ini. Menteri Luar Negeri Sihasak mengumumkan rencana pertemuan bilateral di akhir pertemuan Menteri Luar Negeri ASEAN di Malaysia hari ini.

Sihasak mengatakan kepada wartawan, pembahasan akan dilakukan dalam kerangka Komite Bersama Perbatasan yang sudah ada, dan akan berlangsung pada Rabu (24/12). Dia mengatakan pertemuan itu “diusulkan oleh pihak Kamboja”.

Ia mengatakan pertemuan minggu ini mungkin tidak akan menghasilkan gencatan senjata dalam waktu dekat.

“Posisi kami adalah gencatan senjata tidak hanya disertai pengumuman, namun harus disertai tindakan,” ujarnya, dikutip AFP.

“Terkadang kita memang perlu duduk dan berdiskusi, agar hal-hal yang kita sepakati benar-benar diterapkan dan dihormati,” imbuhnya.

(blq/dna)


Exit mobile version