Site icon Pahami

Berita Respons Jokowi soal Peluang Sanksi BPIP buntut Jilbab Paskibraka


Jakarta, Pahami.id

Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) angkat bicara setelah sejumlah pihak meminta sanksi kepada Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi mengikuti polemik hijab wanita Paskibraka.

Ya nanti kita lihat saja, kata Jokowi di Istana Negara, ibu kota nusantara, Kalimantan Timur, Sabtu (18/7).

Jokowi berbicara santai saat ditanya awak media terkait isu ini.


Menurut Jokowi, bangsa Indonesia harus menghargai keberagaman dan keberagaman. Negara ini, lanjutnya, terdiri dari berbagai suku, agama, ras, dan adat istiadat.

“Ini adalah kekayaan yang patut kita syukuri karena persatuan, bukan karena perbedaan,” kata Presiden RI.

Paskibraka tingkat nasional menjadi sorotan setelah foto pengukuhan mereka di IKN tersebar luas di media sosial.

Dalam foto tersebut, tidak ada satupun remaja putri yang mengenakan hijab. Sebelum dikonfirmasi, beberapa di antara mereka disebut-sebut masih berhijab bahkan dalam kesehariannya.

Isu ini pun langsung menjadi perbincangan publik dan menimbulkan pertanyaan mengenai dugaan pelarangan cadar di kalangan Paskibraka perempuan di tingkat nasional.

Dugaan tersebut semakin kuat setelah PP Purna Paskibraka Indonesia (PPI) menyatakan ada 18 anggota Paskibraka yang berhijab sejak proses pemilu.

Usai polemik kontroversial tersebut, Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi menggelar konferensi pers. Dia membantah telah memaksa anggota Paskibraka perempuan untuk melepas jilbabnya.

Ia juga mengklaim para anggota Paskibraka secara sukarela melepas hijab saat upacara pembukaan sesuai aturan yang ada.

Lebih lanjut Yudian menjelaskan, syarat tersebut telah disepakati dalam surat pernyataan kesiapan yang bermaterai Rp10.000. Pelepasan jilbab, kata dia, juga hanya dilakukan saat pelantikan Paskibraka dan pengibaran bendera merah putih pada upacara kenegaraan.

Namun, pada Kamis (15/8), Yudian telah meminta maaf kepada masyarakat terkait larangan berhijab. Ia pun dengan tegas menyatakan akan mencabut larangan tersebut dan mengikuti instruksi Presiden Heru Budi.

Dengan demikian, para ibu Paskibraka bisa berhijab sesuai pilihannya pada upacara kenegaraan di IKN pada 17 Agustus mendatang.

(isa/mikrofon)


Exit mobile version