Jakarta, Pahami.id —
Seorang remaja penyandang disabilitas membacakan bacaan pertama pada Misa Kudus yang dipimpin oleh Pemimpin Gereja Katolik Sedunia dan Kepala Negara Vatikan, Paus Fransiskusdi Gelora Bung Karno (GBK), Kamis (5/9).
Pemuda itu membaca Surat Pertama Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus dengan menggunakan teks braille.
Saudara-saudara, janganlah ada orang yang menipu dirinya sendiri. Jika ada di antara kamu yang menganggap dirinya bijak menurut penilaian dunia ini, biarlah dia menjadi bodoh agar menjadi bijak. Sebab hikmat dunia ini adalah kebodohan di hadapan Allah. Ada tertulis : ‘Tuhan menangkap orang-orang bijaksana dalam kelicikan mereka sendiri.’ Dan di bagian lain: ‘Tuhan mengetahui rencana orang bijak, sesungguhnya semuanya sia-sia!’ Sebab itu janganlah ada seorang pun yang meninggikan dirinya di atas manusia, karena segala sesuatu adalah milikmu: baik Paulus, Apolos, atau Kefas, baik dunia ini, baik hidup maupun mati, baik yang sekarang maupun yang akan datang, semuanya itu milikmu, tetapi kamu adalah milik Kristus, dan milik Kristus. kepada Tuhan,” katanya.
Paus Fransiskus memimpin Misa Kudus di GBK yang dihadiri lebih dari 80.000 umat Katolik.
Misa Kudus ini merupakan bagian dari rangkaian kunjungan kerasulan ke Negara Republik Indonesia (RI) pada tanggal 3-6 September 2024.
Indonesia menjadi negara pertama yang dikunjungi Paus Fransiskus dalam rangkaian kunjungannya ke Asia-Pasifik. Ia selanjutnya akan mengunjungi Papua Nugini, Timor Leste, dan Singapura.
Ini merupakan kunjungan pertama Paus ke Indonesia sejak 35 tahun setelah kunjungan Paus Yohanes Paulus II pada tahun 1989. Kedatangan Paus Fransiskus sangat ditunggu-tunggu khususnya oleh umat Katolik Indonesia.
Sebelum memimpin Misa Kudus, Paus terlebih dahulu mengunjungi Masjid Istiqlal di Jakarta dan kantor Konferensi Waligereja Katolik Indonesia (KWI).
Di Masjid Istiqlal, Paus menghabiskan waktu mengunjungi Terowongan Persahabatan yang menghubungkan Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral. Dalam sambutannya beliau berharap terowongan tersebut dapat menjadi tempat berdialog dan bertemu dalam semangat kerukunan dan persahabatan.
Sementara itu di KWI, Paus bertemu dengan para penerima manfaat dari organisasi amal tersebut. Pada kesempatan ini, Paus menyampaikan pesannya kepada para tamu, yang banyak di antaranya adalah penyandang disabilitas.
Ia mengatakan mereka adalah komunitas yang berharga dan merupakan harta yang harus dilindungi oleh gereja dan negara.
(blq/dna)