Site icon Pahami

Berita Rangkaian Bom Bunuh Diri di Nigeria, 18 Nyawa Melayang


Jakarta, Pahami.id

Serangkaian bom bunuh diri di Nigeria hingga Sabtu (29/6) menewaskan 18 orang dan menyebabkan 19 orang luka berat.

Juru bicara kepolisian setempat mengatakan salah satu dari tiga ledakan di Kota Gwoza, Nigeria dilakukan oleh seorang wanita dengan bayi diikat di punggungnya. Wanita itu meledakkan bom di tengah upacara pernikahan.

Serangan lain terjadi di kota perbatasan di sisi lain Kamerun dan menargetkan sebuah rumah sakit dan kuburan bagi korban pemboman pernikahan sebelumnya.


Menurut Badan Manajemen Darurat Negara (SEMA) Borno, rangkaian serangan tersebut menyebabkan 18 orang tewas dan 42 lainnya luka-luka dalam serangan tersebut.

Sejauh ini yang meninggal sebanyak 18 orang terdiri dari anak-anak, laki-laki, perempuan, dan ibu hamil, kata Barkindo Saidu, Kepala Badan SEMA, dikutip dari AFP, Minggu (30/6).

Sementara itu, sembilan belas orang luka berat dibawa ke Kota Maiduguri, dan 23 orang luka sedang menunggu evakuasi.

Lebih jauh lagi, seorang anggota milisi yang membantu tentara di Gwoza mengatakan dua temannya dan seorang tentara juga tewas dalam serangan lain terhadap sebuah pos keamanan.

Sebagai informasi, militan Boko Haram merebut Gwoza pada tahun 2014 ketika kelompok tersebut mengambil alih wilayah utara Borno.

Kemudian, kota tersebut direbut kembali oleh tentara Nigeria dengan bantuan tentara Chad pada tahun 2015, namun Boko Haram terus melancarkan serangan dari pegunungan dekat kota tersebut.

Boko Haram diketahui melakukan serangkaian serangan, membunuh laki-laki dan menculik perempuan yang pergi ke luar kota untuk mencari kayu bakar dan buah akasia.

Kekerasan tersebut telah menewaskan lebih dari 40.000 orang dan menyebabkan sekitar dua juta orang kehilangan tempat tinggal di timur laut Nigeria.

Konflik tersebut bahkan telah menyebar ke negara tetangga Niger, Kamerun dan Chad, mendorong pembentukan aliansi militer regional untuk melawan para militan.

(lum/mikrofon)


Exit mobile version