Site icon Pahami

Berita Ramai Warga Malaysia Ribut soal Haram-Halal Kue Tulisan Selamat Natal


Jakarta, Pahami.id

Kekuatan Malaysia mulai mengizinkan toko roti dan toko kue bersertifikat halal untuk mengirimkan ucapan selamat Natal pada pekerjaan mereka untuk klien.

Departemen Pengembangan Islam Malaysia (Jakim) mengatakan keputusan terbaru ini akan menggantikan peraturan pemerintah tiga tahun lalu yang melarang pelaku usaha kuliner menuliskan kata Selamat Natal pada produknya.

Aturan terbaru ini muncul setelah memo internal salah satu jaringan toko roti terpopuler di Malaysia, Berry’s, menjadi viral di media sosial. Memo internal tersebut mengimbau staf untuk tidak menuliskan Selamat Natal di kue yang mereka jual, meskipun atas permintaan pelanggan.


Sekadar informasi, pada Perayaan Natal mendatang, kami dilarang keras menuliskan kata-kata Selamat Natal atau X’Mas pada kue apa pun meskipun (bila) diminta oleh pelanggan,’ demikian bunyi memo yang dibagikan Berry.

Staf Berry juga disarankan untuk menggunakan “Salam Musim” pada kue dan roti mereka.

Memo internal ini pun memicu perdebatan sengit di kalangan netizen Malaysia. Netizen menilai tidak ada hubungan antara pemberian ucapan selamat Natal pada makanan dengan pelarangan umat Islam.

“Apakah mengucapkan Selamat Natal di atas kue akan membuat semua kue di toko menjadi tidak halal? Jadi tolong hormati semua budaya!” Demikian salah satu komentar warga dalam memo internal yang diunggah di Facebook AFP pada Selasa (19/12).

Jakim juga menegaskan, saat ini tidak ada larangan bagi pedagang di Malaysia pemegang sertifikat halal untuk menuliskan berbagai ucapan selamat hari raya pada pesanan produknya.

Pernyataan sebelumnya pada tahun 2020 sudah tidak berlaku lagi, demikian bunyi keterangan Jakim.

Jakim juga mengatakan pihaknya akan “meninjau dan mengevaluasi kembali” hal-hal terkait prosedur sertifikasi halal Malaysia.

Kata Perwakilan Berry AFP pada hari Selasa bahwa memo internal itu “ditujukan untuk penggunaan internal.”

“Sekarang kami mengikuti pedoman Jakim dan pelanggan sudah bisa menulis ucapan Natal,” kata perwakilan yang enggan disebutkan nama lengkapnya. “Kami berharap masalah ini bisa segera berakhir.”

Meski mayoritas penduduknya beragama Islam, Malaysia masih memiliki komunitas beberapa agama lain, termasuk Kristen. Dua pertiga dari 34 juta penduduk Malaysia adalah Muslim. Sementara itu, umat Kristen berjumlah sekitar 10 persen dari total populasi.

Malaysia juga merupakan negara multietnis, dengan Tionghoa dan India menjadi salah satu kelompok etnis terbesar di negara ini setelah Melayu.

(rds/bac)

[Gambas:Video CNN]

!function(f,b,e,v,n,t,s){if(f.fbq)return;n=f.fbq=function(){n.callMethod?
n.callMethod.apply(n,arguments):n.queue.push(arguments)};if(!f._fbq)f._fbq=n;
n.push=n;n.loaded=!0;n.version=’2.0′;n.queue=[];t=b.createElement(e);t.async=!0;
t.src=v;s=b.getElementsByTagName(e)[0];s.parentNode.insertBefore(t,s)}(window,
document,’script’,’//connect.facebook.net/en_US/fbevents.js’);

fbq(‘init’, ‘1047303935301449’);
fbq(‘track’, “PageView”);

Exit mobile version