Jakarta, Pahami.id —
Parlemen Thailand secara resmi terpilih sebagai ketua partai penguasa Pheu Thai, Paetongtarn Shinawatrasebagai perdana menteri baru pada Jumat (16/8).
Putri sulung mantan PM Thaksin Shinawatra ini terpilih menjadi PM Thailand menggantikan Srettha Thavisin yang dipecat Mahkamah Konstitusi karena melanggar kode etik.
Dalam pemungutan suara parlemen, Paetongtarn dengan mudah meraih mayoritas 319 suara atau hampir dua pertiga dari anggota yang ada.
Paetongtarn tidak menghadiri parlemen secara langsung, tetapi menyaksikan pemungutan suara dari markas besar Pheu Thai.
Dengan ini, Paetongtarn menjadi perdana menteri termuda Thailand karena terpilih menduduki posisi tersebut pada usia 37 tahun.
Dikutip ReutersMeski aktif di dunia politik selama beberapa tahun terakhir, Paetongtarn belum pernah menjabat di pemerintahan.
Terpilihnya Paetongtarn juga merupakan pertaruhan bagi Pheu Thai dan ayahnya dalam politik Thailand. Sebab, Paetongtarn terpilih menjadi PM di saat Thailand sedang menghadapi berbagai tantangan termasuk pertumbuhan ekonomi yang lambat.
Selain itu, Pheu Thai juga menghadapi persaingan ketat dari partai lain yang popularitasnya juga diprediksi akan menurun dalam beberapa waktu terakhir.
“Langkah yang diambil keluarga Shinawatra berisiko,” kata Nattabhorn Buamahakul, Managing Partner di konsultan urusan pemerintahan Vero Advocacy.
“Hal ini menempatkan putri Thaksin dalam posisi rentan dan rentan.”
Sejauh ini belum ada pernyataan langsung dari Paetongtarn dan pihak oposisi terkait hasil pemungutan suara tersebut.
Namun, Paetongtarn segera mengunggah foto makan siangnya setelah parlemen mengumumkan hasil pemungutan suara.
“Makan pertama setelah mendengar hasil pemungutan suara,” demikian bunyi caption unggahan Paetongtarn.
(rds)