Jakarta, Pahami.id —
Rencana anggaran militer Rusia melonjak tajam hingga mencapai rekor baru selama negara dipimpin oleh Presiden VladimirPutin.
Putin pada Minggu (1/12) menyetujui anggaran pertahanan Rusia yang sangat besar.
Negara Beruang Merah dilaporkan akan mengalokasikan sepertiga dari total anggaran negaranya untuk keperluan pertahanan pada tahun 2025.
Dilaporkan CNNTahun depan, Rusia akan mengalokasikan dana sebesar USD 126 miliar atau setara Rp 2 triliun untuk anggaran pertahanan negaranya. Jumlah tersebut akan menghabiskan sekitar 32,5 persen total belanja pemerintah Rusia pada tahun 2025.
Alokasi anggaran pertahanan negara Rusia pada tahun 2025 lebih tinggi dibandingkan tahun 2024. Sebab, pada tahun ini mereka hanya mengalokasikan USD 28 miliar atau setara Rp 444 triliun untuk keperluan pertahanan.
Parlemen Rusia juga telah menyetujui usulan anggaran pertahanan. Sebab, hal itu dilakukan karena militer Rusia membutuhkan dana lebih besar untuk membiayai perang melawan Ukraina.
Rusia sendiri sebenarnya telah meningkatkan alokasi anggarannya untuk keperluan pertahanan sejak mereka menginvasi Ukraina pada tahun 2022. Hal itu dilakukan untuk mendanai kekuatan militernya melawan Ukraina.
Namun peningkatan anggaran pertahanan ini justru menyebabkan perekonomian Rusia melambat. Sebab, kenaikan anggaran pertahanan membuat Rusia harus menaikkan tarif pajak dan suku bunga secara besar-besaran.
Padahal, pada Oktober lalu, Rusia menaikkan suku bunga perbankan sebesar 21 persen. Total kenaikan suku bunga ini merupakan yang terbesar dalam beberapa dekade terakhir.
Hal ini kemudian berdampak pada banyak perusahaan di tanah air yang kehilangan pekerjaan karena tidak mampu membayar pajak dan tidak bisa mengajukan pinjaman ke bank.
Peningkatan anggaran pertahanan Rusia terjadi di tengah meningkatnya ketegangan antara Rusia dan Ukraina.
Oktober lalu, Rusia dilaporkan meminta pasukan Korea Utara untuk membantu mereka melawan pasukan Ukraina di wilayah Kursk. Sejak saat itu, perselisihan kedua negara semakin memanas hingga saat ini.
Bahkan, Rusia juga melancarkan serangan terbarunya pada Senin (2/12). Seperti dilansir Reuters, pasukan militer Ukraina melaporkan serangan tersebut menyasar kota Ternopil dan menewaskan satu orang.
(gas/bac)