Jakarta, Pahami.id –
Presiden Rusia Vladimir Putin memberikan sinyal positif untuk mengakhiri perang Ukraina Setelah dipanggil langsung oleh Presiden AS Donald Trump.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan upaya Trump untuk mendamaikan Rusia-Ukraina memancarkan “kehendak politik” yang mengarah pada pencapaian perjanjian untuk mengakhiri perang dengan damai.
“Ada kemauan politik yang ditekankan selama percakapan kemarin untuk melakukan dialog untuk mencari perdamaian,” kata Peskov Kamis (2/13).
“Ada kesepakatan bahwa penyelesaian perdamaian yang dinegosiasikan dimungkinkan,” katanya, seperti yang disebutkan Reuters.
Percakapan yang dirujuk oleh Peskov adalah percakapan telepon selama lebih dari satu jam antara Presiden Rusia Vladimir Putin dan Trump pada hari Rabu (12/2). Kedua pemimpin membahas perang di Ukraina, di mana Putin setuju untuk mengakhiri perang.
“Dia ingin perang berakhir. Dia tidak ingin menyelesaikannya dan kemudian bertarung lagi enam bulan kemudian,” kata Trump kepada wartawan di Kantor Oval, seperti yang disebutkan ReutersRabu (12/2).
Pada kesempatan itu, Peskov meluncurkan pujian Trump atas upayanya untuk mengakhiri Perang Rusia vs Ukraina. Dia mengatakan pendekatan yang diambil oleh Trump untuk mengakhiri perang di Ukraina sangat berbeda dari apa yang dilakukan mantan Presiden AS Joe Biden.
Di bawah Biden, kata Peskov, Amerika Serikat benar -benar melihat segala cara untuk “menjaga perang”.
“Pemerintah saat ini, sejauh yang kita pahami, berpegang pada pandangan bahwa segala sesuatu harus dilakukan untuk menghentikan perang dan untuk perdamaian,” kata Peskov.
“Kami lebih terkesan dengan posisi pemerintah saat ini, dan kami terbuka untuk dialog,” katanya.
Hubungan Trump dan Putin selalu disebutkan dengan baik.
Media Barat pernah menuduh Trump terhadap agen pengaruh Rusia. Ini ditolak oleh Trump dan Kremlin.
Penasihat Khusus AS Robert Mueller telah menyelidiki tuduhan kolusi antara Trump dan Rusia dalam pemilihan presiden AS 2016.
Trump sering memuji Putin dengan memanggilnya pemimpin yang kuat dan cerdas. Putin juga dikenal sebagai Trump sebagai pria pemberani.
Putin pernah menggambarkan hubungannya dengan Trump sebagai “pragmatis dan bersama -sama.”
Beberapa hari setelah Trump diresmikan, Putin juga mengatakan Rusia tidak akan menyerang Ukraina pada Februari 2022 jika Trump adalah presiden.
“Saya tidak bisa setuju dengannya bahwa jika dia menjadi presiden, jika kemenangannya tidak dicuri pada tahun 2020, mungkin tidak ada krisis di Ukraina pada tahun 2022,” kata Putin.
(BLQ/BAC)