Jakarta, Pahami.id —
Seorang pembunuh berantai yang dikenal sebagai ‘psikopat’ di KenyaCollins Jumaisi, kabur dari penjara bersama narapidana lainnya.
Polisi Kenya kemudian melancarkan operasi perburuan besar-besaran pada Selasa (20/8).
“Penyelidikan telah diluncurkan dan operasi keamanan besar-besaran sedang dilakukan untuk menangkap 13 tersangka,” kata juru bicara kepolisian Kenya Resila Onyango. AFP.
Dalam pernyataan terpisah, polisi menemukan narapidana tersebut melarikan diri ketika petugas melakukan kunjungan rutin ke sel untuk menyiapkan sarapan.
“Ketika mereka membuka pintu sel, mereka menemukan 13 tahanan melarikan diri dengan memotong kawat di area berjemur,” menurut pernyataan polisi.
Kantor polisi yang terletak di Distrik Gigiri, Nairobi dan merupakan kawasan elit. Di kawasan ini terdapat markas besar regional Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan beberapa kedutaan besar.
Selain Jumaisi, 12 tahanan lainnya berasal dari Eritrea. Mereka ditahan karena merupakan imigran gelap.
Jumaisi ditangkap polisi pada 15 Juli di dekat sebuah bar di Nairobi.
Kepala Direktorat Reserse Kriminal Kepolisian Kenya, Mohamed Amin, mengatakan Jumaisi mengaku membunuh 42 wanita dalam kurun waktu dua tahun sejak 2022.
Dari jumlah itu, termasuk sepuluh perempuan yang dibunuh dengan cara disembelih dan dimasukkan ke dalam kantong plastik. Istri Jumaisi adalah korban pertamanya.
“Kita berhadapan dengan vampir, psikopat,” kata Amin.
Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Kenya (KNCHR) mengatakan, sepuluh jenazah perempuan tersebut ditemukan di tempat pembuangan sampah di daerah kumuh Mukuru, Nairobi. Kawasan ini merupakan kawasan pertambangan yang terbengkalai.
KNCHR juga menyatakan bahwa mereka sedang melakukan penyelidikan independen karena ada kebutuhan untuk mengesampingkan kemungkinan pembunuhan di luar proses hukum.
Pelarian ini adalah yang kedua dalam enam bulan terakhir terkait kasus besar. Sebelumnya, seorang narapidana bernama Kevin Kangethe melarikan diri pada Februari lalu.
Kangethe dijebloskan ke penjara setelah membunuh pacarnya di Amerika Serikat pada tahun 2023. Dia meninggalkan mayatnya di tempat parkir bandara.
(membaca)