Site icon Pahami

Berita Proyektil Diduga Tewaskan Haniyeh Diselundupkan 2 Bulan Lalu di Iran


Jakarta, Pahami.id

Peluru jarak dekat diduga menewaskan pemimpin Hamas Ismail Haniyah dilaporkan diselundupkan sekitar dua bulan lalu di kediamannya di Teheran, Iran.

Sumber CNN yang telah diberi pengarahan tentang operasi tersebut melaporkan bahwa bom tersembunyi tersebut kemudian diledakkan dari jarak jauh saat dia berada di kamarnya.

Menurut sumber tersebut, para pejabat AS baru diberitahu mengenai operasi tersebut oleh pejabat Israel setelah pembunuhan tersebut terjadi.


“Tindakan ini direncanakan dan dilakukan oleh rezim Zionis dengan dukungan pemerintah kriminal Amerika,” kata Angkatan Bersenjata Iran (IRGC).

Iran juga menyebut Israel sebagai rezim Zionis.

IRGC menambahkan bahwa Israel akan segera menerima tanggapan atas kejahatan ini, yang merupakan “hukuman berat” yang akan dijatuhkan pada “waktu, tempat, dan cara yang tepat”.

Juru bicara utama Pasukan Pertahanan Israel (IDF), Laksamana Muda Daniel Hagari, mengatakan bahwa Israel berada dalam “siaga tinggi” untuk aksi militer defensif dan ofensif.

“Pasukan IDF dikerahkan di udara, laut, dan darat, dan siap menghadapi semua skenario, terutama untuk rencana serangan dalam waktu dekat,” kata Hagari.

Sebelumnya, Garda Revolusi Iran pada Sabtu (3/8) menyatakan bahwa pemimpin Hamas Ismail Haniyeh tewas bukan akibat ledakan bom, melainkan proyektil jarak dekat dengan hulu ledak sekitar 7 kilogram.

Hal tersebut sebelumnya disampaikan perwakilan Hamas di Iran, Khaled Qaddoumi, yang mengungkap tanda-tanda kediaman Haniyeh ‘dihantam roket atau peluru dari luar’.

Haniyeh terbunuh Rabu lalu dan kini menimbulkan kekhawatiran global tentang potensi konflik langsung antara Iran dan musuh bebuyutannya, Israel.

Konflik ini diperkirakan akan semakin memperumit situasi di Timur Tengah ketika Israel terus melancarkan serangan ke Gaza dan konflik bersenjata di Lebanon.

Garda Revolusi Iran telah bersumpah akan membalas dendam atas kematian Haniyeh yang menurut mereka ‘parah dan terjadi pada waktu, tempat, dan cara yang tepat’.

Iran dan Hamas menuduh Israel bertanggung jawab atas pembunuhan Haniyeh, yang terjadi beberapa jam setelah dia menghadiri pelantikan baru di Iran. Haniyeh dimakamkan pada hari Jumat di Qatar.

Sejauh ini belum ada pernyataan dari Israel sebagai pihak yang bertanggung jawab atas kejadian tersebut.

Sebelumnya, Haniyeh dikabarkan tewas dalam ledakan bom yang diselundupkan secara diam-diam ke kediamannya di Teheran dua bulan lalu. Informasi ini muncul dari The New York Times yang mengutip sumber anonim.

(del/mikrofon)



Exit mobile version