Jakarta, Pahami.id —
nama presiden Israel Ishak Herzog menjadi sorotan di Indonesia setelah dikabarkan menerima lima kader Nahdlatul Ulama (NU) di Tel Aviv.
Pertemuan Herzog dengan lima Nahdliyin membuat heboh masyarakat karena dianggap bertentangan dengan posisi Indonesia dalam konflik Israel-Palestina.
Indonesia sejak awal telah mendukung Palestina dan kemerdekaannya. Sedangkan Herzog bisa disebut sebagai duta atau juru kampanye agresi Israel di Gaza yang menolak berdamai dengan Palestina dan tidak ingin Palestina merdeka.
Laporan dari Zaman IsraelHerzog pernah berkata bahwa “tidak ada orang waras di Israel” yang menginginkan perdamaian dengan Palestina saat ini.
Hal itu diungkapkannya pada World Economic Forum di Davos, Swiss, Januari lalu.
“Jika Anda bertanya kepada rata-rata orang Israel saat ini tentang situasi mereka, tidak ada orang waras yang mau memikirkan solusi perjanjian damai,” kata Herzog.
“Karena semua orang ingin tahu: Bisakah kita dijanjikan keamanan sejati di masa depan?” dia melanjutkan.
Herzog mengatakan, pasca serangan Hamas pada 7 Oktober, seluruh warga Israel menginginkan kepastian tidak akan diserang lagi seperti sebelumnya.
“Israel telah kehilangan kepercayaan terhadap proses perdamaian karena mereka melihat terorisme diagung-agungkan oleh tetangga kita,” kata Herzog.
Dalam wawancaranya dengan Associated Press (AP), Herzog juga dengan tegas menolak solusi dua negara, sebuah perjanjian yang menjadi satu-satunya cara untuk mengakhiri konflik Israel-Palestina yang telah berlangsung selama bertahun-tahun.
Herzog mengatakan, sekarang bukan saatnya membicarakan pembentukan negara merdeka.
“Yang ingin saya tekankan, jangan hanya sekedar mengatakan solusi dua negara. Mengapa”? Karena ada bab emosional di sini yang perlu diatasi. “Bangsa saya berduka, bangsa saya trauma,” kata Herzog seperti dikutip TRT World.
“Untuk kembali ke gagasan pembagian tanah, perundingan perdamaian atau perundingan dengan Palestina, dan sebagainya, pertama-tama kita harus menghadapi trauma emosional yang kita alami dan kebutuhan serta tuntutan akan keamanan penuh bagi semua orang,” ujarnya.
Pernah memimpin Partai Buruh Israel
Herzog merupakan presiden Israel ke-11 yang menjabat sejak 7 Juli 2021. Ia merupakan pemimpin oposisi pada 2013-2018.
Selama periode ini, Herzog juga menjabat sebagai Ketua Partai Buruh dan aliansi Uni Zionis. Namun, kini ia telah bergabung dengan Partai Demokrat.
Partai Buruh Israel pernah mendesak pemerintah untuk segera mengakui negara Palestina. Sejumlah anggota kaukus Partai Buruh juga kerap mengkritik pemerintah, terutama Netanyahu, karena “bersikeras meresmikan kebijakan apartheid.”
Lebih lanjut, Herzog merupakan anak dari mantan Presiden Israel Chaim Herzog yang beberapa kali menjabat menteri.
Diantaranya Menteri Kesejahteraan dan Pelayanan Sosial pada tahun 2007-2011; Menteri Diaspora, Komunitas dan Pemberantasan Antisemitisme pada tahun 2007-2009; dan Menteri Pariwisata pada Januari 2005-November 2005.
Herzog juga menjabat Sekretaris Pemerintah pada tahun 1999-2001.
(blq/baca)