Site icon Pahami

Berita Profil Nat Rothschild, Konglomerat Manufaktur Sahabat Prabowo


Jakarta, Pahami.id

Menteri Pertahanan dan Presiden terpilih Republik Indonesia, Prabu Subiantohadiah Pembukaan besar Gedung baru PT Volex Indonesia di Kawasan Industri Sekupang, Kota Batam, Minggu (4/8).

PT Volex merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pembuatan kabel dan konektor elektronik. Perusahaan tersebut merupakan jaringan perusahaan multinasional milik keluarga Rothschild.

Nathaniel Philip Victor James Rothschild atau Lord Rothschild juga hadir dalam acara tersebut sebagai ketuanya. Melalui unggahan di akun X (Twitter), Nat Rothschild mengucapkan terima kasih atas kehadiran Prabowo.


“Merupakan suatu kehormatan untuk menyambut presiden terpilih Indonesia, Jenderal (Purn) Prabowo Subianto, pada peresmian perluasan fasilitas kami,” tulis Nat Rothschild.

Prabowo dalam sambutannya mengucapkan selamat atas diresmikannya gedung ketiga PT Volex Indonesia. Menurutnya, hal tersebut menunjukkan perusahaan milik teman dekatnya itu terus mengalami kemajuan dan perkembangan dalam produksi.

Siapa Nat Rothschild?

Nat Rothschild adalah putra bungsu dari Nathaniel Charles (Jacob), Lord Rothschild ke-4 (1936-2024) dan Serena Mary, Lady Rothschild (née Dunn) (1935-2024).

Nat adalah pewaris dinasti perbankan Eropa setelah kematian ayahnya pada Maret 2024.

Nat membangun warisannya yang kaya dengan berinvestasi di berbagai komoditas, termasuk saham di produsen batu bara terbesar di Indonesia, Bumi.

Dilansir dari Forbes, Nat juga mencoba bekerja dengan mantan bos BP Tony Hayward di Vallares, sebuah wahana investasi minyak yang mereka gabung dengan raksasa Turki Genel pada tahun 2011.

Lulusan Eton dan Oxford ini diketahui punya banyak koneksi. Ia dekat dengan miliarder Rusia Oleg Deripaska, yang pernah bertindak sebagai penasihat dan investor utama ketika perusahaan logamnya Rusal tercatat di bursa.

Nat menghabiskan sebagian besar waktunya di kediamannya di kota resor ski mewah Klosters, Swiss.

Pada bulan Januari, Nat mengajukan gugatan pencemaran nama baik terhadap Daily Mail Inggris karena mengatakan dia menggunakan hubungannya dengan Deripaska untuk mencapai kesepakatan senilai £500 juta (Rp 10,3 triliun) dengan mantan komisaris perdagangan Uni Eropa Peter Mandelson saat sauna bersama.

(blq/dna)



Exit mobile version