Site icon Pahami

Berita Profil Mahmoud Khalil, Ketua Demo Bela Palestina yang Ditahan Trump


Jakarta, Pahami.id

Presiden Presiden Amerika Serikat Donald Trump Mengembangkan ketua demo Palestina di University of Columbia AS, Mahmoud Khalil.

Kementerian Dalam Negeri AS menyatakan bahwa penangkapan Khalil dilakukan sebagai bentuk kepatuhan terhadap perintah eksekutif Trump yang melarang antisemit.


“[Tindakan ini] Diambil untuk mendukung perintah eksekutif Presiden Trump untuk melarang anti-Semit, dan berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri, “kata Kementerian pada X pada hari Minggu (9/3).

Menurut Serikat Pekerja Mahasiswa Columbia, Khalil ditangkap oleh petugas penegakan Imigrasi dan Bea Cukai (ICE) pada hari Sabtu (8/3). Mereka juga membuat petisi untuk menuntut pembebasan Khalil.

Siapakah Mahmoud Khalil?

Mahmoud Khalil adalah warga negara Palestina yang lulus dari Universitas Columbia, seorang konsultan pertahanan yang membela Palestina dengan berkemah di kampus AS pada April 2024.

Tindakan damai bertujuan untuk mengkritik pemerintah Israel dan menuntut kampus untuk berhenti menghubungi dan bekerja sama dengan lembaga yang bergabung dengan negara Zionis.

Namun, tindakan itu berubah menjadi kekerasan setelah polisi AS membubarkan kamp di kampus dan menangkap ratusan siswa dan penduduk lainnya.

Dilaporkan dari NewsweekKhalil menyelesaikan kantornya di Columbia International and Public Affairs School (SIPA) pada Desember 2024.

Sebelum belajar di Columbia, ia menerima Sarjana Sains dalam Ilmu Komputer dari University of Lebanon, menurut International Development Association (SID).

Halaman Sid juga menyatakan bahwa Khalil telah bekerja untuk kantor Suriah di Kedutaan Besar Inggris di Beirut dan Jusoor, sebuah organisasi nirlaba Suriah-Amerika.

Tahun lalu, ketika dia menjadi mahasiswa di Columbia, dia menjabat sebagai konsultan untuk pengunjuk rasa pro-Palestina dan administrasi universitas yang terkait dengan kamp tenda. Dia adalah anggota kelompok pembuangan Universitas Apartheid Columbia.

Sebelum penangkapan, Khalil mengatakan kepada The Associated Press (AP) pekan lalu bahwa ia menghadapi 13 tuduhan, yang sebagian besar adalah unggahan media sosial yang tidak terkait.

Khalil didakwa mengadakan acara yang memuliakan serangan Hamas pada 7 Oktober 2023.

Khalil adalah pemegang kartu hijau dan penduduk yang sah. Istrinya adalah warga negara AS dan hamil delapan bulan.

(BLQ/DNA)


Exit mobile version