Yogyakarta, Pahami.id –
Seorang pria tak dikenal yang membawa amplop yang berisi benda misterius yang disebut mengunjungi -lawanya dari Kementerian Diplomat Luar Negeri, Arya Daru Persiunan Di Banguntapan, Bantul, DIY.
Penasihat keluarga Daru, Nicholay Aprilindo, mengatakan informasi tersebut diperoleh berdasarkan pernyataan keluarga.
Nicholay mengatakan sosok itu datang pada malam kematian almarhum pada hari Rabu (9/7) malam. Pria itu kemudian memberikan amplop yang berisi seni seni yang tidak dikenal di tempat tinggal Daru di -Law.
Objeknya putih dan berbentuk hati, dan yang lainnya adalah bunga kamboja.
“Seseorang membawa penutup cokelat, penutup cokelat berisi simbol gabus putih, simbol bintang, simbol hati dan simbol bunga kamboja,” kata Nicholay pada konferensi pers di sebuah kafe, Yogyakarta, DIY, Sabtu (8/24).
“Sampul itu berasal dari seorang pria misterius, lelaki itu, istrinya (terlambat) tidak tahu, keluarganya tidak tahu siapa dia.
Menurut Nicholay, objek misterius diberikan oleh keluarga kepada mereka yang sedang menyelidiki dalam kasus kematian Daru.
Penasihat hukum yang mewakili keluarga meminta agar objek tersebut dieksplorasi lebih lanjut oleh polisi untuk mengungkapkan fakta kematian Daru yang mereka katakan masih berhubungan dengan misteri.
“Kami meminta untuk diperdalam, apa arti simbol, apa pesan yang terkandung dalam simbol,” kata Nicholay.
Dalam konferensi pers ini, ayah kandung ayah bernama Subaryono pertama kali muncul di hadapan media. Dia juga mengungkapkan alasan yang tidak disuarakan karena kondisi psikologis istrinya, serta kesehatan istrinya atau ibu Daru yang masih tidak mungkin setelah operasi kanker usus besar.
Secara umum, keluarga tidak dapat menerima keputusan penyelidikan polisi atas kematian kematian Daru. Melalui penasihat hukum, mereka meminta kasus tersebut untuk diambil alih oleh markas polisi nasional untuk terus dieksplorasi.
Sebagai informasi, Daru adalah kementerian luar negeri muda yang ditemukan dalam isolasi atau pita kuning di sebuah rumah asrama di Jalan Gondangdia Small, Menteng, Central Jakarta pada hari Selasa (8/7).
Polisi pada akhir Juli 2025 kemudian memastikan bahwa tidak ada unsur kriminal dalam kasus kematian Daru.
Komisaris Senior Polisi Pahlawan Jakarta Satya Triputra mengatakan berdasarkan serangkaian investigasi.
“Bahwa penyelidikan kami, kami menyimpulkan tidak menemukan acara kriminal,” kata pahlawan itu pada konferensi pers pada hari Selasa (29/7).
Pahlawan itu mengatakan kesimpulan itu juga didukung oleh hasil kancah kriminal (TKP) dan bukti yang disita oleh polisi.
“Kami belum menemukan peristiwa kriminal karena berdasarkan fakta yang dimulai dari pemeriksaan adegan kriminal di mana pintu hanya satu akses dan tiga lapisan kunci, tidak ada langit -langit yang rusak,” katanya.
“Dan dari inspeksi Puslabfor, sidik jari dan DNA dalam pita saluran korban. Ini menunjukkan bahwa tidak ada keterlibatan orang lain,” katanya.
(FRA/KUM/FRA)