Site icon Pahami

Berita Presiden Tanzania Pecat Dua Menteri Senior Gegara ‘Guyon’ soal Pemilu


Jakarta, Pahami.id

Presiden Tanzania Samia Suluhu Hassan memecat dua menteri senior dalam perombakan kabinet kecil-kecilan menyusul komentar kontroversial mengenai pemilu.

Dilaporkan AFPSenin (22/7), langkah ini diambil jelang pemilu nasional tahun depan.

Menteri Informasi, Komunikasi dan TI Nape Nnauye, salah satu menteri yang dipecat, terekam dalam video viral pekan lalu yang mengatakan “kemenangan dalam pemilu tidak selalu ditentukan oleh jumlah suara di kotak suara”.


Mahmoud Thabit Kombo ditunjuk sebagai anggota baru parlemen dan menteri luar negeri dan kerja sama Afrika Timur menggantikan Januari Makamba yang dibatalkan pengangkatannya, demikian keterangan presiden yang dikeluarkan Minggu (21/7) sore.

Jerry Silaa — sebelumnya Menteri Pembangunan Pertanahan, Perumahan dan Permukiman — ditunjuk menggantikan Nnauye.

Sebuah klip viral tentang Nnauye muncul minggu lalu di mana dia berkata: “Kemenangan dalam pemilu tidak selalu ditentukan oleh jumlah suara di kotak suara tetapi oleh siapa yang menghitung dan mengumumkan hasilnya.”

Video tersebut menuai kritik luas, baik dari pihak oposisi maupun partai berkuasa, yang mengatakan pernyataan tersebut tidak mencerminkan posisinya.

Nnauye meminta maaf atas klip tersebut, dengan mengatakan bahwa komentarnya dimaksudkan sebagai lelucon dan dia dikutip di luar konteks.

Namun media lokal melaporkan politisi oposisi John Mnyika mengatakan pernyataan itu “menunjukkan apa yang telah direncanakan dalam pemerintahan dan partai yang berkuasa”.

Perubahan tersebut juga membuat para analis berspekulasi tentang pemilu 2025, yang diperkirakan akan diikuti oleh Hassan.

“Saya pikir ini adalah permainan kekuasaan menjelang pemilihan umum tahun depan,” kata dosen Universitas Dar es Salaam, Abel Kinyondo.

Langkah ini menyusul keputusannya pada awal Juli untuk menunjuk kepala intelijen baru.

Suleiman Abubakar Mombo ditunjuk menggantikan Ali Idi Siwa yang pensiun, kata Presiden.

Hassan, yang saat itu menjabat sebagai wakil presiden, menjabat pada tahun 2021 setelah kematian John Magafuli. Sejak menjabat, Hassan telah menjauh dari kebijakan otoriter Magafuli dan memulai reformasi politik, termasuk melonggarkan beberapa pembatasan terhadap media dan oposisi.

(sfr)



Exit mobile version