Site icon Pahami

Berita Presiden Korsel Yoon Diklaim Bakal Umumkan Darurat Militer Kedua


Jakarta, Pahami.id

Sebuah kelompok yang fokus pada isu-isu hak asasi manusia di Korea SelatanPusat Hak Asasi Manusia Militer Korea (CMHRK) menggugat Presiden Yoon Suk Yeol akan mengumumkan darurat militer kedua.

Ketua CMHRK Im Tae Hoon mengklaim Yoon mempertaruhkan negara demi ambisi politiknya.


“Yoon mungkin akan terus bertaruh dengan risiko lebih besar dalam urusan nasional,” kata Im Pemberita Korea.

Dia kemudian berkata, “Pemberlakuan darurat militer harus dilihat sebagai pilihan yang sah bagi Yoon.”

CMHRK menilai tanda-tanda darurat militer kedua muncul setelah TNI AD tetap dalam siaga darurat meski darurat militer telah dicabut. Menurut mereka, situasi ini membuka peluang pengerahan tentara untuk darurat militer terbuka lebar yang kedua.

Kelompok ini juga mencatat bahwa beberapa komandan Angkatan Darat diminta bersiaga jika ada panggilan darurat.

Selain itu, pihak militer melarang libur sementara hingga Minggu (12/9). Namun CMHRK tidak memberikan rincian lebih lanjut siapa saja komandan yang disuruh bersiaga.

Sementara itu, juru bicara partai oposisi utama Partai Demokrat, Jo Seoung Lae, mengatakan 170 anggota Parlemen dari partai tersebut tidak akan meninggalkan Senat.

Mulai hari ini, kata Jo kepada awak media, Jumat.

Menanggapi tudingan CMHRK, pihak Angkatan Darat Korea Selatan membantahnya. Mereka juga menegaskan tidak melarang hari libur di tingkat mana pun dan di wilayah mana pun.

Korea Selatan menyaksikan peristiwa politik paling dramatis dalam 44 tahun setelah Yoon mengumumkan darurat militer pada hari Selasa.

Namun, langkah tersebut banyak dikritik warga, termasuk anggota parlemen. Masyarakat Korea Selatan tidak ingin kembali ke era yang penuh kediktatoran dan sanksi.

Enam jam kemudian, Yoon mencabut status tersebut setelah parlemen setuju untuk menolak darurat militer dalam sidang pleno.

Usai dicabut, warga berbondong-bondong menuntut pengunduran diri Yoon. Pihak oposisi di parlemen juga telah mengajukan mosi pemakzulan dan akan mengadakan pemungutan suara pada hari Sabtu.

Nasib Yoon kini berada di ujung tanduk, sementara pihak oposisi terus melakukan perang gerilya.

(isa/bac)



Exit mobile version