Jakarta, Pahami.id –
Presiden Iran Masoud Pezishkian menderita luka ringan akibat serangan Israel Menargetkan modal Teheran, selama perang 12 hari bulan lalu.
Melaporkan dari laporan Fars News Agency, serangan itu terjadi ketika para pemimpin Iran bertemu di sebuah gedung yang ketat di Teheran Barat.
Serangan rudal menargetkan pintu masuk dan keluar dari gedung. Serangan itu dikatakan sama dengan pembunuhan pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah.
Pejabat Iran berhasil bergerak melalui keadaan darurat. Pezishkian dilaporkan “terluka selama transfer tetapi berhasil keluar dengan aman.”
Laporan itu juga menyebutkan bahwa otoritas Iran mencurigai bahwa ada kebocoran internal, menyebutkan keakuratan serangan itu.
Fars mengkritik media Barat dan bergabung dengan Israel karena mengabaikan “kekerasan nasional”.
Perang 12 hari antara Israel dan Iran meletus pada 13 Juni setelah Tel Aviv meluncurkan serangan udara terhadap fasilitas militer, nuklir, dan publik.
Kementerian Kesehatan Iran mencatat setidaknya 606 orang tewas dan 5.332 lainnya terluka.
Iran juga menanggapi dengan meluncurkan serangan rudal dan pengemudi terhadap Israel, menewaskan sedikitnya 29 orang dan melukai lebih dari 3.400 orang.
Konflik memburuk setelah perjanjian gencatan senjata yang disponsori AS efektif 24 Juni.
(Ryn/DNA)