Jakarta, Pahami.id —
Calon Gubernur Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung-Rano Karno dianggap menyamarkan dukungan partainya sendiri, PDIP.
Mereka dianggap menghilangkan dukungan dari PDIP untuk meraih suara maksimal dari ceruk pendukung Anies Baswedan alias putra Abah.
Pakar politik Universitas Jayabaya, Igor Dirgantara, menilai hal tersebut juga disebabkan oleh keberadaan Basuki Tjahja Purnama atau Ahok.
Ia menilai jika Pramono-Rano tampil dekat dengan Ahok, berpotensi kehilangan suara pendukung Anies.
“Pemilih DKI Jakarta, khususnya kategori pemilih muslim dan pemilih perempuan, masih kurang menyukai Ahok karena kasus penistaan agama,” kata Igor saat dikonfirmasi, Sabtu (23/11).
Igor menduga dukungan loyalis Anies terhadap pasangan calon di Pilgub Jakarta akan terpecah, ada yang ke Pramono-Rano dan juga RK-Suswono.
Ia pun menilai suara putranya saat ini masuk dalam kategori pemilih mengambang.
Hari ini, Pramono-Rano menggelar kampanye besar-besaran di Stadion GBK Madya, Jakarta. Ahok ada di sana.
Namun Anies Baswedan tak hadir hari ini. Pada kampanye besar Pramono-Rano sebelumnya pada Kamis (21/11), Anies hadir.
Ahok mengatakan Anies mungkin ada kegiatan lain hari ini.
Ahok membantah tak ingin satu panggung dengan Anies yang menjadi rivalnya di Pilgub DKI 2017.
“Katanya ada kegiatan lain, karena seperti kemarin dia datang, saya masih di Buton. Saya baru sampai jam 3 pagi tadi dari Buton,” ujarnya mengutip dari di antara.
Ahok pun bersyukur para pendukungnya, Ahokers, dan pendukung Anies alias Anak Abah bersatu mendukung Pramono-Rano.
(mnf/dmi)