Makassar, Pahami.id –
Anggota Ditemukan Diduga dipukuli oleh Brimober Polisi Regional Papua, IPDA A dan beberapa warga sipil di virus Gorontalo di media sosial.
Insiden itu terjadi di sekitar kantor polisi Gorontalo. Tembakan itu dipicu karena anggota Brimob diduga dipengaruhi oleh alkohol (alkohol).
“Sudah berakhir, ini hanya kesalahpahaman,” Korem Lighting 133/Nani Wartabone, Kapten Inf Suyono, mengatakan kepada wartawan pada hari Kamis (5/6).
Insiden itu terjadi pada hari Rabu (4/6) malam. IPDA A adalah anggota Brigade Papua Mobile yang berada di Gorontalo dalam konteks liburan layanan.
Suyono menjelaskan bahwa dugaan pemukulan dipicu oleh kesalahpahaman terkait dengan masalah sepeda motor yang meliputi jalan.
“Jadi pada waktu itu, korban mengendarai bengkok dan akan memasuki daerah itu karena sepeda motor menghalangi jalan, korban kemudian diminta untuk pindah, tetapi pelaku tidak menerima dan pemukulan,” katanya.
Suyono mengatakan IPDA A didakwa dengan pengaruh alkohol. Selain personel polisi nasional, ada sekitar tujuh warga sipil yang juga berpartisipasi dalam pemukulan.
“Mereka tidak tahu, jika korban adalah anggota TNI, setelah mengetahuinya, maka mereka berhenti memukul korban,” katanya.
Menurut Suyono, anggota TNI menderita memar dan melaporkan kasus itu ke kantor polisi Gorontalo. Suyono menyangkal bahwa motif untuk pesona disebabkan oleh romansa.
“Tidak ada motif untuk romansa. Kasus ini telah dilaporkan oleh korban polisi Gorontalo,” katanya.
Anggota TNI dan IPDA A akan dipenuhi untuk menyelesaikan dan menyelesaikan masalah dengan cara keluarga.
Secara terpisah, kepala hubungan masyarakat Polisi Gorontalo, Desmont Harjendro, telah dikonfirmasi oleh insiden yang mengklaim tidak disadari.
“Langsung ke kepala polisi,” kata Desmont Cnnindonesia.com
(FRA/MIR/FRA)