Jakarta, Pahami.id –
Pemerintah memastikan segala upaya pengendalian bencana Di Aceh, Sumut, dan Sumbar terus dilakukan secara besar-besaran dengan dukungan penuh dari pemerintah pusat. Hal tersebut disampaikan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Rabu (13/3).
Prasetyo menegaskan, fokus pemerintah saat ini adalah kecepatan dan efektivitas operasi di lapangan.
“Yang terpenting adalah pengendalian, karena bencana yang terjadi di Aceh, Sumut, dan Sumbar, seluruh sumber daya nasional bekerja keras untuk melakukan pengendalian,” ujarnya.
Ia mengatakan, Presiden RI Prabowo Subianto telah memberikan instruksi kepada pemerintah pusat dan daerah untuk memberikan dukungan penuh terhadap proses penanggulangan bencana, termasuk dari anggaran.
Presiden segera memberikan instruksi kepada kita untuk mendukung penuh proses penanganan bencana yang menimpa saudara kita, kata Prasetyo.
Pemerintah juga memastikan koordinasi lintas kementerian dan lembaga berjalan baik, termasuk pemenuhan distribusi kebutuhan pokok.
Menurut Prasetyo, pasokan pangan nasional dalam kondisi mencukupi, sementara Pertamina terus memastikan distribusi BBM ke wilayah terdampak. Dalam keadaan tertentu, pemerintah juga mengirimkan bahan bakar melalui udara untuk menjangkau daerah-daerah terpencil akibat bencana.
Ia juga menyampaikan apresiasinya kepada negara-negara sahabat yang menunjukkan simpati dan menawarkan bantuan, meski Indonesia masih mampu menangani dampak bencana secara mandiri.
Soal anggaran, Prasetyo menjelaskan pemerintah masih memiliki dana siap pakai di APBN untuk kebutuhan darurat bencana.
Terakhir sekitar dua hari lalu masih berkisar Rp 500 miliar, ujarnya.
Ia menambahkan, Presiden sudah memberikan instruksi untuk menambah anggaran jika diperlukan. Arahan ini berlaku bagi kementerian dan lembaga terkait yang menjadi garda terdepan dalam penanggulangan bencana, termasuk TNI dan POLRI.
Presiden sudah memberikan instruksi langsung, jika perlu dilakukan penambahan maka akan dilakukan penambahan. Hal ini juga berlaku pada beberapa kementerian dan lembaga terkait, misalnya TNI dan Polri, kata Prasetyo.
“Kita semua melihat TNI dan Polri merupakan salah satu garda terdepan dalam proses penanggulangan bencana. Tentu ini membutuhkan sumber daya finansial yang akan kita hemat,” ujarnya.
(sels/sel)

