Site icon Pahami

Berita Prabowo-PM Anwar Dukung Penyelesaian Damai Konflik Iran vs Israel

Berita Prabowo-PM Anwar Dukung Penyelesaian Damai Konflik Iran vs Israel


Jakarta, Pahami.id

Presiden Prabowo Subianto Konflik Iran dan Israel adalah salah satu diskusi dalam pertemuan dengan Perdana Menteri Malaysia (PM), Anwar Ibrahim Di Istana Presiden, Jakarta, Kamis (6/27).

Menurut Prabowo, masalah ini adalah salah satu topik yang dibahas di samping masalah lain, terutama pada hubungan dan kerja sama antara kedua negara.


Prabowo mengatakan baik Indonesia dan Malaysia telah setuju untuk mendorong solusi damai antara Israel dan Iran. Dia mengklaim telah menyambut gencatan senjata setelah pertempuran selama dua minggu terakhir.

“Secara global, kami membahas pengembangan konflik Iran Israel, situasi kami saat ini di Palestina masih mendorong solusi damai untuk semua pihak,” kata Prabowo kepada konferensi pers setelah pertemuan.

“Kami menyambut keberadaan gencatan senjata antara Israel dan Iran. Kami berharap ini dapat bertahan hidup, dapat berlanjut, menuju solusi damai,” katanya.

Prabowo juga menyebutkan konflik di wilayah Gaza, Palestina. Dia mengatakan Indonesia dan Malaysia masih meminta kedua solusi nasional untuk resolusi konflik.

“Hanya dua solusi nasional yang dapat mengakhiri perselisihan. Indonesia dan Malaysia melihat perlunya upaya kolektif global, untuk mendorong resolusi damai,” katanya.

Pada kesempatan yang sama, Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim mengatakan negaranya mendukung serangan balik terhadap Iran ke Israel. Menurutnya, Israel telah melanggar kedaulatan Iran.

“Malaysia, misalnya, menyatakan pandangan yang kuat tentang pelanggaran Israel terhadap Iran, dan mendukung hak Iran untuk menanggapi integritas, martabat, negara Iran tidak terkontaminasi, kata Anwar.

“Tapi yang penting seperti yang dikatakan adalah rekan kita, karena perdamaian yang dicapai tidak hanya di antara Iran dan Israel, tetapi seluruh Timur Tengah, dengan jaminan hak -hak rakyat Gaza dan Palestina, negara yang bebas dan berdaulat,” katanya.

(THR/DNA)


Exit mobile version