Magelang, Pahami.id –
Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto Memimpin Parade Parade Retret yang diadakan di Pancasila Field, Akademi Militer (Akmil), Magelang, Jawa Tengah, Kamis (27/2) sore.
Prabowo bertindak sebagai penguji upacara. Dalam acara tersebut, beberapa tamu yang diundang terlihat, termasuk presiden ke -6 Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Presiden ke -7 Indonesia Joko Widodo (Jokowi).
Kepala institusi, yang juga diundang sebagai Ketua MPR tamu yang dipantau Ahmad Muzani, Ketua Parlemen Indonesia Mrs. Maharani, dan Ketua DPD Ri Sultan Najiamudin. Ada juga Komandan Jenderal Agus Subianto dan Kepala Polisi Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Ratusan kepala regional dan kepala regional yang menerima materi minggu lalu di daerah mundur juga hadir. Ada juga menteri dari 1.919 kadet Akmil, Akademi Kepolisian (AKPOL) dan University of Cadet Defense (UNHN).
Parade Twilight dimulai sekitar 17,28 WIB di depan Gedung Graha Utama, yang diresmikan pada Januari 2024 oleh Prabowo dengan Jokowi.
Peristiwa itu terjadi di tengah hujan, selama Prabowo dengan Jokowi, Sby, komandan Kepala Agus, dan Kepala Polisi Listyo Sigit yang melakukan inspeksi atau inspeksi militer dengan mengendarai kendaraan Maung Pindad.
Menemaninya, Nyonya, Muzani, dan Sultan Najamudin naik mobil lain untuk memeriksa tentara.
Dalam parade senja ini, proses menurunkan bendera merah dan putih.
Parade senja ini dipicu dengan banyak atraksi. Dari keterampilan parade hingga berkuda militer di depan kepala regional. Belum lagi, Akademi Akademi GSCL Akademi Akademi Canka Lokanantan ‘Akademi juga terkesan dengan para tamu yang diundang yang menghadiri lapangan Pancasila.
Kegiatan ini adalah bagian dari seri retret kepala regional yang dimulai pada 21 Februari 2025 kemarin di kompleks Akmil.
Retret berjalan dari 21 hingga 28 Februari 2025. Salah satu tujuan pengunduran diri adalah visi dan misi antara pemerintah pusat dan daerah.
Menteri Negara Prasetyo Hadi percaya bahwa melalui pengunduran diri, pemerintah daerah sebagai perpanjangan dari pemerintah federal akan memiliki visi dan misi sejalan dengan pemerintah federal.
“Pengunduran diri kepala regional yang dipilih sangat penting untuk menyamakan visi dan misi pemerintah federal, regional dan distrik,” kata Prasetyo kepada Cnnindonesia.comKamis (2/13).
(anak -anak/kum)