Jakarta, Pahami.id –
Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto Dikatakan telah mengeluarkan aturan presiden tentang tata kelola yang bergizi.
Kepala Badan Nutrisi Nasional Dadang Hindayana mengatakan Spres sedang dirancang dan ditargetkan untuk selesai minggu ini.
“Sekarang telah diselesaikan sehubungan dengan pemerintah departemen yang menguntungkan, yang diharapkan minggu ini ditandatangani oleh presiden,” kata Dadang dalam pertemuan kerja dengan Komisi Dewan Perwakilan IX di Kompleks Parlemen, Jakarta pada hari Rabu (1/10).
Dadan mengatakan dukungan untuk program MBG sangat penting, mengingat kasus -kasus keracunan yang meluas.
“Tidak hanya keselamatan, sanitasi, kebersihan, penanganan para korban, tetapi juga kebutuhan akan rantai pasokan yang besar,” katanya.
Dadan mengatakan bahwa setelah posting itu diterbitkan, dia bersama dengan salib -Ministry akan bekerja lebih dekat satu sama lain.
Dia mengatakan bahwa di masa depan mereka akan menekankan pentingnya memenuhi sanitasi dan kebersihan SPPG.
Kasus keracunan MBG yang baru dalam perhatian publik. Ini telah membuat kritik dari berbagai elemen masyarakat.
BGN menyatakan bahwa ada 6.517 korban keracunan karena makan MBG sejak Januari 2025.
Rinciannya adalah 1.307 korban di Wilayah I atau Pulau Sumatra. Kemudian 4.207 korban untuk memantau Area II atau Java dan 1.003 korban untuk memantau Area III atau Indonesia Timur.
Dadan mengatakan kasus yang paling beracun terjadi di Java dengan total 45 kasus.
Dia juga mengungkapkan kebangkitan siswa yang meracuni dalam dua bulan terakhir karena SPPG tidak mematuhi SOP.
Dadan memberi contoh dalam beberapa kasus keracunan MBG menemukan bahwa ada SPPG yang membeli bahan baku sejak pemrosesan D-4. Faktanya, aturan mengontrol bahwa pembelian bahan baku di H-2.
(MNF/UGO)