Jakarta, Pahami.id –
Upaya pemakzulan Bupati Sudewo Pati Dalam mekanisme di DPRD Pati, demonstrasi besar-besaran yang dilakukan masyarakat Pati pada 13 Agustus akhirnya berakhir pada pekan ini.
DPRD Kabupaten Pati, Jawa Tengah hanya memberikan rekomendasi untuk meningkatkan kinerja Sudewo. Hal itu diputuskan dalam rapat pleno pemaparan hasil Pansus Hak Penyidikan Khusus, Jumat (31/10).
Pasca keputusan tersebut, Pos Komando Masyarakat Pati Bersatu (AMPB) di sekitar Alun-Alun Pati akhirnya dibongkar. Mengutip dari Tunggu sebentarPembongkaran pos tersebut dilakukan secara mandiri oleh warga yang memasangnya sejak aksi Agustus lalu.
Pada Sabtu (1/11), sekitar pukul 09.00 Wib, posko yang semula berada di pojok barat laut Alun-Alun Pati sudah tidak ada lagi. Hanya petugas kebersihan yang terlihat membersihkan sampah di bekas posko. Truk sampah juga dikerahkan untuk membersihkan sisa pos.
Awalnya di posko ada tenda dan ambulans. Berdasarkan informasi, pembongkaran pos tersebut dilakukan tadi malam oleh masyarakat Pati United.
Perwakilan Aliansi Masyarakat Pati Bersatu, Mulyati menjelaskan, pembongkaran posko tersebut karena sejalan dengan kesepakatan untuk mengawal sidang paripurna hak pengusutan kebijakan Pati.
“Posko tersebut dibongkar atas kesadaran masyarakat Pati Bersatu sesuai izin dari Polres Pati, karena Pansus sudah selesai sehingga tadi malam kami bongkar,” jelas Mulyati, Sabtu pagi.
Mulyati mengaku pihaknya fokus memberikan dukungan kepada tokoh masyarakat Bersatu Pati yang ditangkap polisi usai aksi demonstrasi Jumat pekan lalu.
Dari empat orang yang ditangkap, informasinya dua orang sudah dibebaskan. Dua orang masih diamankan Encik Teguh dan Mas Supriyono alias Bothok, jelasnya.
“Dua Paijan Jawi dan Mas Apro sudah dibebaskan,” ujarnya.
Mulyati mengaku akan terus berjuang.
“Upaya ke depan akan terus diperjuangkan,” ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, Ketua DPRD Pati Ali Badrudin mengatakan, dari tujuh fraksi di DPRD Pati, hanya satu fraksi yakni PDI Perjuangan yang menginginkan Bupati Sudewo ditegur.
Sebelumnya di forum, muncul dua opsi.
Opsi pertama adalah pemakzulan Sudewo. Opsi kedua memberikan rekomendasi untuk peningkatan kinerja.
Namun keenam Fraksi Gerindra, PPP, PKB, Demokrat, dan Golkar ingin diberikan saran guna meningkatkan kinerja Bupati Pati ke depan, jelasnya kepada wartawan usai rapat paripurna di DPRD Pati, Jumat (31/10).
Ali menjelaskan, dari 49 anggota yang hadir, 36 anggota DPRD Pati sepakat Pemerintahan Bupati Pati Sudewo akan meningkatkan kinerjanya ke depan.
Hasil rapat paripurna sisi kanan penyidik menyampaikan pendapat berupa rekomendasi terhadap kinerja Bupati Pati ke depan, ujarnya.
Oleh karena itu, DPRD Pati tidak melanjutkan proses pencabutan Sudewo. Usulan DPRD Pati akan disampaikan kepada Bupati dengan tembusan kepada Gubernur Jawa Tengah dan Menteri Dalam Negeri.
Ali menegaskan, tidak ada rekayasa dalam proses ini karena semuanya sudah dijadwalkan sejak awal dan pertemuan juga dilakukan secara netral.
Menurutnya, Sudewo sudah menyatakan komitmennya untuk meningkatkan kinerja ke depan. DPRD Pati juga akan melakukan pengawasan melalui fungsi pengawasan, anggaran, dan legislasi.
Ali meminta masyarakat Pati menerima keputusan rapat paripurna yang membatalkan pemakzulan Sudewo.
Baca berita selengkapnya Di Sini.
(anak-anak)

