Site icon Pahami

Berita Poros Pelajar Jabar Sorot MBG, Dorong Desentralisasi Pengelolaan

Berita Poros Pelajar Jabar Sorot MBG, Dorong Desentralisasi Pengelolaan


Jakarta, Pahami.id

Keinginan untuk mengevaluasi program nutrisi gratis (MBG) tampaknya tidak hanya berasal dari pendidikan, kesehatan, hak -hak anak, untuk ibu.

Siswa di Jawa Barat (Jawa Barat) juga mengirimkan juga untuk terkait dengan program MB utama karena kasus keracunan makanan yang meluas.

Dorongan itu disampaikan oleh jaringan siswa atau siswa Java Barat Poros yang terdiri dari berbagai organisasi mahasiswa di wilayah Jawa Barat.


Jaringan mahasiswa meliputi Organisasi Mahasiswa Islam Indonesia (PII), Asosiasi Mahasiswa Wanita Indonesia (IPPI), dan beberapa lainnya. Suara -suara dan studi dari Asosiasi Mahasiswa ITIU diuraikan dalam Naskah Akademik Penilaian MBG yang diajukan ke Java DPRD Barat pada akhir September.

“Program MBG menargetkan siswa sebagai penerima manfaat utama. Oleh karena itu, kami merasa bertanggung jawab untuk menjaga program tetap aman, berkualitas, dan mendukung siswa,” Khazimi, perwakilan poros siswa dalam sebuah pernyataan tertulis, dikutip dari DetikSabtu (4/10).

Naskah studi aliansi mahasiswa diterima oleh anggota DPRD West Java dari Faksi Gerindra, George Edwin Sugiharto di sebuah forum audiensi di kantor Java DPRD Barat di Bandung, 25 September 2025.

Naskah akademik ini dibuat sebagai tanggapan terhadap siswa keracunan massal di berbagai tempat di Jawa Barat karena MBG. Teks ini berisi beberapa penemuan dan saran penting yang terkait dengan implementasi program MBG di wilayah Java Barat.

Selama pertemuan tersebut, perwakilan poros siswa menyatakan keprihatinan tentang banyak kasus keracunan yang terjadi selama program MBG.

“Pertemuan ini dianggap sebagai langkah pertama dalam mempromosikan penilaian komprehensif implementasi program MBG di Java West.

Berdasarkan data yang dikumpulkan 2.080 siswa adalah korban dari berbagai daerah seperti West Bandung Regency (1.333 siswa), Garut Regency (659 siswa), Cianjur Regency (36 siswa), dan Tasikmalaya City (52 siswa). Yang terbaru pada hari Jumat (3/10) kemudian kasus keracunan makanan di antara mereka terjadi di desa Luragung, deskripsi distrik, Jawa Barat dengan beberapa korban lusinan siswa.

Setidaknya ada empat saran yang diberikan oleh sumbu siswa melalui Java Java Barat terkait dengan program MBG. Beberapa dari mereka adalah desentralisasi manajemen dari apa yang masih didasarkan pada pembentukan komite pengawas independen.

Dan, berikut adalah empat saran sumbu siswa:

1. Memperkuat dasar hukum
Mendorong pemerintah untuk menentukan dasar -dasar program MBG pada tingkat minimum peraturan presiden (Serres), untuk memperkuat koordinasi antara lembaga, jaminan akuntabilitas, dan untuk meningkatkan pengawasan proses lelang dan keamanan pangan.

2. Manajemen Desentralisasi
Berikan kekuatan lebih besar pemerintah daerah dalam implementasi MBG, termasuk akuisisi makanan lokal dan menyesuaikan menu sesuai dengan kebijaksanaan lokal.

3. Pembentukan Komite Pengawas Independen
Rekomendasikan pembentukan komite pengawasan yang melibatkan elemen akademik, masyarakat sipil, asosiasi profesional, dan perwakilan orang tua untuk melakukan pemantauan yang komprehensif dan transparan.

4. Pembaruan Kemitraan Ekonomi Lokal
Mendorong kemitraan yang mendukung usaha kecil seperti UMKM, koperasi, dan bumdes, termasuk meningkatkan sistem pembayaran dan pelatihan teknis untuk konstruksi kapasitas.

Baca berita lengkapnya Di Sini.

(anak-anak)


Exit mobile version