Site icon Pahami

Berita Polisi Tetapkan 5 Tersangka Penyerangan Markas PP oleh GRIB di Bandung


Jakarta, Pahami.id

Polisi menetapkan lima orang sebagai tersangka dalam kasus penyerangan markas organisasi masyarakat (ormas) Pemuda Pancasila.hal) oleh anggota ormas Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya di Kota Bandung, Jawa Barat.

Kelima tersangka merupakan anggota organisasi besar Grib Jaya. Kabid Humas Polda Jabar Kompol Jules Abraham Abast menjelaskan kelima tersangka berinisial FJ, ZM, OP, GS dan FAS.


Berdasarkan Pasal 170 KUHP dengan ancaman pidana penjara paling lama lima sampai tujuh tahun, kata Julest kepada wartawan, Jumat (17/1).

Menurut dia, kejadian itu terjadi pada Rabu (15/1) sore. Saat itu, sejumlah anggota Ormas Grib Jaya mendatangi kantor Kementerian PUPR Pemuda Pancasila Provinsi Jawa Barat di Bandung.

Anggota Grib Jaya disebut merusak kantor Ormas PP. Mobil dan beberapa sepeda motor yang diparkir di halaman kantor juga menjadi sasaran vandalisme. Selain itu, terjadi penganiayaan terhadap beberapa anggota organisasi besar PP di lokasi tersebut.

“Dipukuli, dianiaya dengan menggunakan tongkat atau balok kayu dan menggunakan senjata tajam,” kata Julest.

Akibat kejadian tersebut, kantor PP mengalami pecahan kaca dan sebagian pintu. Ada juga kerusakan pada kendaraan dan cedera.

Kemudian 2 unit mobil juga pecah kacanya dan beberapa sepeda motor rusak serta 4 orang anggota Ormas PP luka-luka akibat terkena senjata tajam dan 1 orang luka memar, kata Julest.

Sementara itu, Jules mengatakan, penyidik ​​masih mendalami motif penyerangan markas ormas PP tersebut.

“Penelitian, penyidikan, dan penyidikan mendalam saat ini terus dilakukan oleh pihak Bareskrim Polrestabes Bandung. Dan sejauh ini masih mendalami motif kejadian tersebut. sebenarnya motif gesekan kedua ormas tersebut,” kata Julest.

Sebelumnya juga terjadi bentrokan antara Ormas PP dan Grib di Blora, Jawa Tengah. Seperti halnya di Bandung, bentrokan antara anggota dua organisasi besar di Blora pada 14 Januari juga menyebabkan kerusakan bangunan, kendaraan, dan juga korban luka.

Bupati Blora Arief Rohman dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompimda) setempat pun turut serta memediasi bentrokan kedua organisasi tersebut. Kata dia, pengurus PP dan GRIB Jaya di Blora akhirnya sepakat untuk berdamai.

Ormas PP dan GRIB sepakat untuk berdamai dengan membuat pernyataan yang ditandatangani kedua belah pihak di depan forum komunikasi pimpinan daerah (Forkompimda) hari ini, kata Arief di Blora, Rabu (15/1), dikutip dari di antara.

“Kami berharap kasus serupa tidak terulang kembali karena merugikan masyarakat,” ujarnya.

Tokoh Pemuda Pancasila Blora Munaji mengakui perjanjian damai ini dilakukan dengan Pimpinan GRIB Jaya Blora. Munaji berharap kejadian ini menjadi yang terakhir dan tidak terulang kembali. Ketua GRIB Jaya Blora Sugiyanto mengatakan semua pihak bekerja sama dan menerima dengan ikhlas untuk memastikan situasi di Blora tetap damai dan tenteram.

Sementara itu, Polres Blora menangkap 19 orang yang diduga terlibat bentrokan antara PP dan GRIB. Bentrokan kedua ormas ini terjadi di dua lokasi.

Bentrokan dua organisasi besar itu terjadi di dua lokasi, kata Kapolres Blora AKBP Wawan Andi Susanto di Blora, Rabu.

Wawan mengatakan, pertempuran di Kecamatan Kunduran mengakibatkan empat korban luka-luka, sedangkan di Mukim Karangjati delapan orang luka-luka.

(yoa/anak-anak)



Exit mobile version