Site icon Pahami

Berita Polisi Tetapkan 3 Tersangka Kasus Beras Oplosan dari PT PIM Wilmar

Berita Polisi Tetapkan 3 Tersangka Kasus Beras Oplosan dari PT PIM Wilmar


Jakarta, Pahami.id

Gugus Tugas Makanan Polisi Nasional menyebut tiga tersangka sebagai tersangka dalam kasus pelanggaran kualitas dan dosis padi atau nasi campuran dijalankan oleh Pt Padi Indonesia Advance (PIM) Wilmar.

Brigadir Jenderal Jenderal Helfi Assegaf, Ketua Gugus Tugas Makanan Makanan Makanan Nasional mengatakan pelanggaran itu ditemukan dalam empat merek yang diproduksi oleh PT PIM yaitu Sania, Fortune, Sovia dan SIIP.

“Menurut fakta penyelidikan, penyelidik telah melakukan tajuk utama dan telah menemukan bukti yang memadai untuk menentukan 3 tersangka,” katanya kepada konferensi pers di Polisi Investigasi Kriminal pada Selasa (5/8).


Dia mengatakan ketiga tersangka adalah Kepala PT PIM, Al sebagai kepala PT PIM dan menjadikan pabrik sebagai PT PT PT 1 kepala PT. Helfi mengatakan ketiga pelaku dicurigai

Dia menjelaskan bahwa beras premium yang dikeluarkan oleh PT PIM telah terbukti tidak pantas untuk standar kualitas SNI 6128 tahun 2020, yang telah ditentukan oleh Permendag ke -31 2017 pada kelas kualitas beras dan Kepala Kepala Peraturan Nomor 2 tahun 2023 pada standar dan label kualitas beras.

Dalam kasus PT PIM, Helfi mengatakan para penyelidik menyita 13.740 karung 58,9 ton premi padi berbasis Sonia, Fortune, Sovia, dan SIIP dalam 2,5 kg dan 5 kg.

“Ancaman hukuman perlindungan konsumen adalah 5 tahun penjara dan denda RP2 miliar, sedangkan undang -undang TPPU, 20 tahun penjara dan denda Rp10 miliar,” katanya.

Helfi sebelumnya mengatakan ada setidaknya tiga produsen dari lima jenis merek beras premium yang melanggar aturan. Hasilnya diperoleh dari tes laboratorium Laboratorium Uji Instrumen Post -Harvest.

Detailnya adalah PT Food Station sebagai Ramos Red Ramos Setra, Blue Ramos Setra dan Setra. Kemudian saya (Sumber Sumber Sumber Daya) Jelita Shop dan Pt Paddy Indonesia Advanced Wilmar sebagai produsen Sania.

Helfi menjelaskan bahwa beberapa pelanggaran telah ditemukan, yang merupakan persentase fraksi padi di bawah 15 persen tetapi mencapai 20-25 persen untuk label premium.

Selain itu, kadar air dalam sereal padi premium hanya 14 persen tetapi alokasi. Bahkan, dia mengatakan aturan kadar air bertekad untuk menghindari melukai konsumen jika beras menyusut.

(TFQ/DAL)


Exit mobile version