Site icon Pahami

Berita Polisi Temukan Catatan Rencana Provokasi Korut Demi Darurat Militer


Jakarta, Pahami.id

POLISI Korea Selatan menemukan buku catatan milik mantan komandan intelijen militer yang berisi rencana provokasi Korea Utara.

Kantor Investigasi Nasional (NOI) Badan Kepolisian Nasional Korea Selatan menyebutkan buku itu ditemukan di kediaman mantan Komandan Intelijen Pertahanan Noh Sang Won pada Jumat (20/12).

Dalam buku tersebut, terdapat serangkaian catatan yang berbunyi “memprovokasi Korea Utara untuk menyerang Garis Perbatasan Utara” dan “menghalangi Majelis Nasional”.


“[Ada pula] memo yang mencantumkan beberapa anggota parlemen, jurnalis, jaksa dan pejabat pemerintah sebagai individu yang akan ‘dipanggil’,” kata laporan itu. Itu Pemberita Korea, Senin (23/12).

NOI adalah bagian dari tim investigasi gabungan yang menyelidiki kasus darurat militer Presiden Yoon Suk Yeol.

Badan ini bekerja sama dengan Badan Reserse Korupsi Pejabat Tinggi dan Komando Reserse Kriminal Kementerian Pertahanan.

NOI tidak menyebutkan nama orang-orang yang disebutkan dan tidak dapat memastikan kapan memo itu ditulis.

Namun catatan tersebut sebagian sejalan dengan pernyataan beberapa anggota parlemen dari partai oposisi yang menyatakan bahwa Yoon dan mantan Menteri Pertahanan Kim Yong Hyun berusaha memprovokasi Korea Utara, salah satunya dengan mengerahkan drone ke Pyongyang.

Polisi belum bisa memastikan apakah upaya tersebut dilakukan untuk memprovokasi Korea Utara.

Noh Sang Won dipecat secara tidak hormat pada tahun 2018 karena kasus pelecehan seksual. Dia kemudian berubah menjadi peramal di rumahnya di Ansan, Provinsi Gyeonggi.

Noh Sang Won adalah orang kepercayaan Kim Yong Hyun.

Dia dituduh mengadakan pertemuan dengan para pejabat tinggi militer, termasuk mantan kepala Komando Intelijen Pertahanan Moon Sang Ho di sebuah kedai burger di Ansan untuk menyerahkan instruksi guna mempersiapkan penerapan darurat militer.

Noh Sang Won telah ditahan polisi sejak 15 Desember.

(blq/rds)


Exit mobile version