Site icon Pahami

Berita Polisi Sisir Kota New York, Buru Pelaku Penembakan CEO Asuransi AS


Jakarta, Pahami.id

Polisi menyisir seluruh pelosok Kota New York untuk memburu pelaku penembakan yang membunuh CEO perusahaan asuransi terbesar UnitedHealthcare, Brian Thompson, Kamis (5/12).

Penembakan ini terjadi pada Rabu (4/12) dan terekam CCTV sekitar. Dalam video yang viral, terlihat pelaku pria berkerudung menembak Thompson dari jarak dekat.

Saat itu, Thompson sedang menghadiri konferensi investor di kawasan bisnis Midtown.


Polisi belum merilis motif penembakan tersebut dan tidak akan mengkonfirmasi laporan New York Times yang mengatakan kata “delay” dan “deny” – yang sering digunakan oleh perusahaan asuransi untuk menolak klaim – tertulis pada selongsong peluru yang ditemukan di lokasi kejadian.

Rekaman video menunjukkan Thompson di trotoar di luar New York Hilton Midtown ketika seorang tersangka berkerudung tak dikenal mendekat dari belakang dengan membawa pistol dan melepaskan beberapa tembakan ke arahnya.

Setelah itu, pelaku melarikan diri dengan berjalan kaki, sebelum menaiki sepeda. Polisi mengatakan pelaku menuju Central Park.

“Setiap indikasi menunjukkan bahwa ini adalah serangan yang direncanakan, direncanakan, dan ditargetkan,” kata Komisaris Polisi New York Jessica Tisch dalam konferensi pers Kamis (5/12), dilansir. AFP.

Kepala Detektif NYPD Joseph Kenny tidak mau membenarkan laporan bahwa pelaku menggunakan peredam senjata. Ia mengatakan, hal itu masih dalam tahap penyelidikan, namun ia memastikan polisi menemukan sebuah ponsel dari lokasi kejadian.

Spekulasi tersebar luas bahwa para pelaku mungkin melakukan balas dendam atas buruknya keputusan jaminan kesehatan yang dibuat oleh perusahaan asuransi.

Polisi masih berada di lokasi kejadian dan menyisir Central Park yang ikonik di Manhattan menggunakan anjing pelacak dan drone.

“Kami memiliki agen detektif yang besar. Pada waktu tertentu, beberapa detektif mungkin sedang bekerja (melakukan penyelidikan),” kata juru bicara NYPD.

“Kami akan menggunakan semua aset yang kami miliki.”

Juru bicara tersebut mengatakan bahwa tidak ada pengarahan lebih lanjut yang direncanakan.

[Gambas:Video CNN]

(tim/dmi)


Exit mobile version