Site icon Pahami

Berita Polisi Periksa Pengasuh Ponpes Kediri usai Santri Tewas Dianiaya


Kediri, Pahami.id

Polres Kota Kediri telah memeriksa Fatihunada alias Gus Fatih sebagai pengasuhnya Sekolah Berasrama Tartilul Quran (PPTQ) Desa Al Hanifiyyah Kranding, Kecamatan Mojo, terkait meninggalnya muridnya, Bintang Balqis Maulana (14).

Kasat Reskrim Polres Kediri AKP Nova Indra Pratama mengatakan, selain sebagai pengasuh, Gus Fatih juga diperiksa karena diduga ikut mengantarkan jenazah Bintang ke rumah duka di Glenmore, Banyuwangi.


Perkembangan saksi-saksi kita sudah diperiksa oleh ahli yang melakukan pemeriksaan visum, kemudian ada tambahan yang diperiksa dari pihak kos, terutama yang mengutus mereka yang pertama kali mengetahui korban. , lalu dibawa ke Banyuwangi,” kata Nova, Sabtu (2/3).

Nova menjelaskan, pemeriksaan terhadap Fatih dilakukan untuk memahami kronologis meninggalnya Bintang hingga akhirnya diserahkan kepada keluarganya.

<!–

ADVERTISEMENT

/4905536/CNN_desktop/cnn_nasional/static_detail

–>

“Kami masih mendalami pengetahuan pihak pesantren, keterangan santri, kapan bisa mengetahuinya, dan tahapan yang membawa korban ke keluarganya di Banyuwangi,” ujarnya.

Polisi juga mendalami keterlibatan Gus Fatih menutupi penganiayaan yang dilakukan empat muridnya kepada korban hingga meninggal dunia. Sejauh ini, polisi juga sudah memeriksa 10 orang saksi.

Sebelumnya, santri Pesantren PPTQ Al Hanifiyyah, Mojo, Kabupaten Kediri, bernama Bintang Balqis Maulana (14) asal Desa Karangharjo, Kecamatan Glenmore, Banyuwangi meninggal dunia dalam keadaan mengenaskan.

Awalnya pihak pesantren dan kamar mayat menyebut Bintang meninggal setelah terpeleset dan terpeleset di kamar mandi. Namun pihak keluarga menjadi curiga setelah melihat darah mengucur dari peti mati tersebut. Saat kain kafan dibuka, terlihat bekas luka dan lebam di sekujur tubuh korban.

Polres Kota Kediri juga menetapkan empat tersangka atas kematian Bintang. Mereka adalah MN (18) asal Sidoarjo, MA (18) asal Nganjuk, AK (17) asal Kota Surabaya, dan AF (16), sepupu korban asal Denpasar.

Keempatnya merupakan rekan pelajar yang juga merupakan lansia korban yang bersekolah di pondok PPTQ Al Hanifiyyah.

(frd/bac)

!function(f,b,e,v,n,t,s){if(f.fbq)return;n=f.fbq=function(){n.callMethod?
n.callMethod.apply(n,arguments):n.queue.push(arguments)};if(!f._fbq)f._fbq=n;
n.push=n;n.loaded=!0;n.version=’2.0′;n.queue=[];t=b.createElement(e);t.async=!0;
t.src=v;s=b.getElementsByTagName(e)[0];s.parentNode.insertBefore(t,s)}(window,
document,’script’,’//connect.facebook.net/en_US/fbevents.js’);

fbq(‘init’, ‘1047303935301449’);
fbq(‘track’, “PageView”);

Exit mobile version