Sayangnya, Pahami.id –
Petugas polisi telah memeriksa 15 saksi untuk melempar bus tim Knastrial Setelah pertandingan melawan tuan rumah Arema FC Di Stadion Wanita Kanj, sayangnya pada hari Minggu (11/5).
“Saksi yang diminta informasi adalah 15.
Kantor Polisi Malang juga melakukan penyelidikan media dari tim Kediri Perik. Namun, korban yang dibuang, pelatih Divaldo Alves, belum ditanyai.
“Karena kami telah memeriksa petugas media [Persik Kediri] Dan saya pikir informasinya sudah cukup, “katanya.
Petugas polisi sedang menganalisis beberapa video amatir terkait dengan menghapus pemain bus.
“Kami telah mengumpulkan, termasuk video yang beredar di media sosial yang masih kami analisis, semua video, kami ingin kami dapatkan dari Persik, media sosial, kami telah mengumpulkan.
Polisi juga mengeksplorasi rekaman CCTV di sekitar lokasi. Dicka mengatakan pada saat ini partainya berfokus pada pengejaran pelaku.
“Kami masih menyelidiki, kami fokus pada pengejaran pelaku,” katanya.
Peristiwa itu terjadi ketika sebuah bus yang membawa tim Kediri Peach keluar dari kompleks stadion wanita Kanj ke hotel tempat mereka tinggal. Tapi orang asing dari sisi jalan melempar batu.
Manajer Kediri Persik Moch Martyr Nur Ichsan mengatakan insiden itu menyebabkan beberapa orang menderita luka ringan, salah satunya adalah pelatih Divaldo Alves dan asistennya.
“Pelatih resmi dan asisten pelatih kami, Divaldo dan pelatih Antonio, tetapi hanya pecahan kaca yang rusak, jadi tidak ada cedera serius,” kata para martir kepada kru media.
Ketua LOC dan Ketua Arema FC Panpel, Erwin Hardiyono, menyampaikan permintaan maaf atas insiden tersebut. Dia menyesali kejadian yang menodai semangat olahraga.
“Kami sangat menyesal dan meminta maaf kepada tim Kediri Perik atas insiden yang tidak terkendali ini,” kata Erwin dalam pernyataan resminya.
Erwin menekankan bahwa Panpel telah melakukan berbagai upaya yang diantisipasi dengan pasukan keamanan dan Aremania Utas untuk memastikan keselamatan para pengunjung.
Petugas Keamanan Arema FC Bram Hady Sulthon mengungkapkan bahwa pengawalan telah dilakukan dengan bus persik di luar stadion. Namun, tindakan membuang terjadi di luar pengawasan, yang dikatakan dilakukan oleh para pendukung yang tidak bertanggung jawab.
“Kami telah mencoba secara optimal, tetapi beberapa orang telah mengambil tindakan yang tidak bertanggung jawab di luar kendali kami,” jelas Bram.
Panpel Arema FC bersama -sama dengan unsur -unsur polisi dan pendukung sekarang melakukan penilaian komprehensif untuk memperkuat sistem keamanan dalam pertandingan berikut. Salah satu fokusnya adalah memperketat stadion di luar stadion dan meningkatkan pendidikan pendukung.
(FRD/DNA)