Bandung, Pahami.id –
Polisi mengklaim bahwa mereka belum menerima hasil tes psikologis dokter PPDS untuk kasus ini memperkosa Di RSHS Bandung, latihan Pratama Pratenda. Saat ini, polisi masih menunggu hasil tes.
“Itu berlanjut, tidak ada keputusan,” direktur Direktorat Polisi Distrik Java Barat mengatakan Komisaris Investigasi Kejahatan Surawan untuk wartawan pada hari Senin (21/4).
Surawan mengatakan ujian psikologis imam itu tidak hanya dilakukan sekali, tetapi beberapa kali.
Saat ini sedang menunggu hasil ujian dari Puslabfor, yang belum selesai untuk menyelesaikan file investigasi atas tuduhan pemerkosaan dan gangguan keluarga dan keluarga di RSHS>
“Itu berapa kali, psikologi tidak sama. Puslabfor (masih belum selesai),” katanya.
Surawan mengatakan partainya akan segera menyerahkan file inspeksi investigasi prisal, setelah keputusan psikologis dan Puslabfor selesai.
Ketika merujuk pada rencana rekontsi untuk kasus kekerasan seksual, Surawan mengatakan dia masih menunggu instruksi jaksa penuntut.
“Kalau begitu, jika seorang teman dari jaksa tidak memiliki permintaan, itu tidak akan dilakukan (rekonstruksi). Jika file tersebut cukup untuk dilakukan,” katanya.
Sebelumnya, seorang dokter yang mengenali fakultas anestesi anestesi (PPD) di Padadjaran University (FK Unpad) di Hasan Hasan Sadikin (RSHS) di Kota Bandung, dituduh memperkosa salah satu keluarga pasien, dengan FH Initial.
Selain itu, dari penyelidikan, ada juga korban lain yang merupakan pasien.
Tokoh Dokter, yang dikenal sebagai Pratama Pratama Pratenda. Tersangka didakwa dengan kejahatan, mendanai korban.
Polisi telah menangkap dan menamai dokter sebagai tersangka. Dalam pengembangan pemeriksaan, ada dua korban lainnya.
(CSR/KID)