Site icon Pahami

Berita Poin-poin Perkembangan 17+8 Tuntutan Rakyat saat Demo Agustus

Berita Poin-poin Perkembangan 17+8 Tuntutan Rakyat saat Demo Agustus

Daftar Isi



Jakarta, Pahami.id

PeradabanSiswa dan elemen lain dari orang -orang terus mendesak pemerintah dan DPR Mengikuti tuntutan mereka disuarakan melalui gelombang demonstrasi 25-31 Agustus.

Permintaan pemerintah dan DPR diadakan melalui demonstrasi pada hari Kamis (4/9) kemarin, pada tiga poin berbeda pada saat yang sama, masing -masing di patung kuda, Jalan Medan Merdeka. Tindakan di wilayah ini didorong oleh Federasi Gerakan Perburuhan dengan Rakyat (Gebrak).

Kemudian, di depan pintu utama DPR yang dilakukan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Indonesia (BEM SI), dan jumlahnya Influencer Mengajukan 17+8 klaim di pintu belakang atau gerbang Pancasila, DPR.


Beberapa selebriti yang menghadiri acara tersebut termasuk Jerome Polin, Ferry Irwandi, Andovi Da Lopez, Jovial Da Lopez, Fathia Izzati, Andhita F Utami atau Afu, kepada Jeremy Owen.

Tiga demonstrasi membawa formulasi klaim yang berbeda, meskipun sebagian besar memiliki bahan yang sama, seperti pembaruan DPR, ratifikasi aset untuk mengambil aset, dan pembentukan tim investigasi untuk kerusuhan peralatan untuk 25-31 Agustus.

Mereka juga memberikan dua tenggat waktu untuk DPR dan pemerintah untuk memenuhi tuntutan. Dalam jangka pendek, mereka meminta klaim untuk dipenuhi paling lambat 5 Agustus. Sementara itu, permintaan jangka panjang harus dipenuhi pada Agustus 2026.

Kemudian, bagaimana pemerintah dan respons DPR terhadap klaim ini, daftar berikut:

Rapat internal 8 pecahan

Ketua parlemen Indonesia Mrs. Maharani memimpin pertemuan dengan delapan pemimpin klan di DPR untuk membahas tuntutan Pedemo.

Namun, beberapa poin dari pertemuan masih setuju dengan dua agenda reformasi DPR. Pertama, penghentian tunjangan perumahan. Kedua, moratorium di luar negara Kunker.

“Semua ketua suku setuju untuk menghentikan tunjangan perumahan bagi anggota, dan melakukan moratorium pada kunjungan kerja untuk anggota dan komisi,” katanya.

Pelepasan pedemik ditangkap

Sementara itu, anggota Gerindra DPR Andre Rosiade mengakui bahwa partainya akan berkoordinasi dengan polisi untuk memenuhi tuntutan publik tentang pelepasan massa Pedemo yang ditahan.

Menurut Andre, koordinasi akan menyaring pedemo yang ditangkap karena kerusuhan, dan pedemo murni adalah korban peralatan.

“Para pemimpin akan berkoordinasi dengan polisi, bahwa untuk pengunjuk rasa yang damai dan tujuan murni, tentu saja mereka akan dibantu, yang telah disampaikan, kami menunggu,” katanya.

Belum membahas aset yang mengambil tagihan

Ketua Faksi CPB Jasilul Fawaid mengungkapkan bahwa pertemuan internal kepemimpinan bersama delapan atau semua klan DPR tidak menyebutkan masalah RUU aset yang didesak oleh publik dalam demonstrasi 25-31 Agustus.

Pertemuan itu diketuai oleh pembicara Ny. Maharani dan dihadiri oleh semua pemimpin klan DPR, Jasilul, mengatakan, hanya membahas transformasi DPR. Namun, dia mengatakan pertemuan itu hanya awalan dan akan melanjutkan pertemuan lain dalam agenda dan tuntutan masyarakat.

“Itu saja, hanya transformasi DPR. [RUU Perampasan Aset]”Tidak, tidak,” kata Jasilul setelah menghadiri pertemuan di Kompleks Parlemen pada hari Kamis (4/9).

Sulit untuk memenuhi semua klaim

Saat ini dari pemerintah, penasihat khusus untuk Presiden Politik dan Keamanan Wiranto mengatakan bahwa semua tuntutan demonstrasi yang diajukan oleh masyarakat telah didengar oleh Presiden Prabowo Subianto.

Namun, Wiranto mengatakan itu tidak berarti bahwa semua klaim yang dibuat dapat dipenuhi oleh presiden. Karena itu, ia meminta masyarakat untuk tidak khawatir dan tunduk kepada presiden.

“Tentu saja tidak semua terpenuhi, jika semua tuntutan dipenuhi juga, jadi, tentu saja kami memberikannya kepada presiden,” katanya.

Daftar lengkap demo menuntut 17+8:

17 Permintaan dengan Batas waktu 5 September

1. Gambarkan TNI dari keselamatan publik dan pastikan tidak ada kejahatan pengunjuk rasa
2. Bentuk tim investigasi kematian Affan Kurniawan, dan semua pengunjuk rasa yang menjadi korban 25-31 Agustus
3. Membekukan manfaat baru, gaji, dan fasilitas untuk anggota DPR
4. Publikasikan transparansi anggaran
5. Dorong Dewan Kehormatan Dewan Perwakilan Rakyat
6. Kebakaran atau pembatasan untuk kader partai politik yang tidak etis dan memicu kemarahan publik
7. mengumumkan komitmen partai untuk berdekatan dengan orang -orang
8. Melibatkan kader partai dalam ruang dialog dengan orang -orang
9. Bebaskan semua pengunjuk rasa ditahan
10. Hentikan tindakan menekan dan kekerasan berlebihan terhadap pihak berwenang dalam mempertahankan demonstrasi
11. Proses penangkapan dan hukum anggota atau alat yang memesan atau mengambil tindakan menindas
12. TNI segera kembali ke Barak
13. TNI tidak dapat mengambil alih fungsi Kepolisian Nasional, menjunjung tinggi disiplin internal
14. Jangan memasuki ruang umum selama krisis demokratis
15. Pastikan upah sesuai untuk karyawan
16. Pemerintah segera mengambil tindakan darurat untuk mencegah penghentian massal
17. Dialog terbuka dengan serikat pekerja untuk solusi upah murah dan sumber luar

8 Permintaan tambahan untuk tenggat waktu 31 Agustus 2026:

1. Bersih dan pembaruan DPR besar -sekonder; Tangani audit dan tingkatkan kondisi untuk anggota DPR.
2. Reformasi Partai Politik; Partai -partai politik harus mempublikasikan laporan keuangan, memastikan bahwa fungsi pengawasan berjalan sebagaimana mestinya.
3. Reformasi sektor pajak yang adil
4
5. Reformasi Polisi untuk Profesional dan Humanis
6. TNI kembali ke Barak
7. Memperkuat Komisi Hak Asasi Manusia Nasional dan lembaga pengawasan independen lainnya
8. Tinjau kebijakan sektor ekonomi dan tenaga kerja; Mulai dari PSN, evaluasi hukum Sang Pencipta, dan tata kelola dan di antaranya.

(Thr/wis)


Exit mobile version