Site icon Pahami

Berita Poin-poin Penting Hasil Rakernas V PDIP, Singgung Kekuatan Penyeimbang

Daftar isi


Jakarta, Pahami.id

Rapat Kerja Nasional (Rakernas) V PDIP menghasilkan total 17 rekomendasi eksternal untuk menghadapi situasi politik negara yang dinamis dalam beberapa waktu terakhir.

Sebanyak 17 rekomendasi disampaikan berdasarkan hasil rapat internal partai yang digelar selama tiga hari pada 24-26 Mei di Beach City International Stadium, Ancol, Jakarta Utara.

Rekomendasi tersebut dibacakan Ketua DPP PDIP Puan Maharani di hari terakhir penutupan Rakernas dan memuat beberapa poin penting terkait arah partai ke depan. Dari 17 rekomendasi tersebut, beberapa di antaranya juga memberikan masukan terhadap pelaksanaan Pemilu dan Pilpres 2024.


Rakernas juga membahas arah atau sikap politik PDIP ke depan, termasuk rencana kongres partai yang akan digelar pada April 2025. CNNIndonesia.com merangkum beberapa poin penting dari 17 rekomendasi hasil Rakernas. Berikut beberapa di antaranya:

<!–

ADVERTISEMENT

/4905536/CNN_desktop/cnn_nasional/static_detail

–>

Pemilu 2024 merupakan pemilu terburuk sepanjang sejarah demokrasi

Rakernas V PDIP menilai Pemilu 2024 dan Pilpres merupakan pemilu terburuk sepanjang sejarah demokrasi di Indonesia. Puan menekankan penyalahgunaan kekuasaan, campur tangan aparat penegak hukum, dan praktiknya politik uang yang semakin besar.

Menyikapi situasi tersebut, PDIP merekomendasikan agar sistem pemilu ke depan ditinjau ulang melalui pelembagaan partai politik, penguatan pers, dan masyarakat sipil.

Rapat Nasional Partai V menilai Pemilu 2024 akan menjadi pemilu terburuk sepanjang sejarah demokrasi Indonesia, kata Puan saat membacakan hasil Rakernas.

Dibutuhkan kekuatan penyeimbang

Rakernas V PDIP juga mendorong penyeimbangan atau checks and balances untuk meningkatkan kualitas demokrasi. Oleh karena itu PDIP mengedepankan perlakuan adil terhadap partai-partai di dalam dan di luar pemerintahan.

Rapat Nasional Partai V memandang bahwa peningkatan kualitas demokrasi Indonesia memerlukan fungsi checks and balances (checks and balances)”.

Instruksi kombinasi

Berdasarkan perolehan suara dan masukan kader, Rakernas merekomendasikan kepada Megawati Soekarnoputri agar kerja sama atau koalisi politik hanya dilakukan dengan pihak-pihak yang berkomitmen menjaga agenda reformasi.

Kata Puan, keinginan tersebut disampaikan oleh struktur kader mulai dari tingkat cabang, tingkat ranting pembantu, PAC, hingga DPD partai.

Mohon maaf atas sikap kader yang melanggar konstitusi

PDIP melalui usulan Puan meminta maaf kepada masyarakat atas perilaku kadernya yang tidak menjunjung etika politik dan melanggar konstitusi.

Oleh karena itu, Rakernas mendorong perbaikan sistem rekrutmen, pelatihan, dan pembentukan kader agar perilaku kader tidak terulang kembali di kemudian hari.

“Selanjutnya Rakernas Partai V merekomendasikan perbaikan sistem rekrutmen, pelatihan, pembentukan kader, dan penempatan partai, agar kejadian penyimpangan kader pada Pemilu 2024 tidak terulang kembali,” kata Puan.

Mega mendapat amanah untuk menentukan sikap politik partai

Rakernas PDIP ke-5 mengamanatkan Megawati Soekarnoputri untuk menentukan sikap politik partai pada pemerintahan selanjutnya. Ketentuan itu tertuang dalam Pasal 15 AD/ART partai.

Puan mengatakan, sikap tegas pimpinan partai penting untuk menghadapi transisi pemerintahan ke depan.

Oleh karena itu, Rakernas Partai V memberikan kewenangan penuh kepada Pimpinan Umum PDI Perjuangan sesuai ketentuan Pasal 15 Anggaran Rumah Tangga PDI Perjuangan untuk menentukan sikap politik Partai terhadap pemerintah.

Namun dalam kesempatan itu, PDIP belum menentukan posisinya di dalam maupun di luar pemerintahan. Megawati dalam sambutannya mengatakan, dirinya masih melakukan perhitungan politik.

“Perlu diperhitungkan secara politis,” kata Mega yang disambut tepuk tangan para kader.

Rapat Kerja Nasional sepakat untuk mendorong Megawati tetap menjabat sebagai Ketua Umum

Rakernas PDIP ke-5 pun mengamanatkan Megawati Soekarnoputri untuk tetap menjabat sebagai Pemimpin Umum. Secara resmi, pengangkatan ketua umum partai lima tahun ke depan akan dibahas pada Kongres VI 2025.

Rapat Nasional Partai V, setelah mendengarkan pandangan umum DPD PDI Perjuangan se-Indonesia, meminta kesediaan Prof DR Megawati Soekarnoputri untuk diangkat dan diangkat kembali menjadi Pemimpin Umum PDI Perjuangan Periode 2025-2030 pada VI. Kongres pada tahun 2025.”

(Kamis/Senin)

!function(f,b,e,v,n,t,s){if(f.fbq)return;n=f.fbq=function(){n.callMethod?
n.callMethod.apply(n,arguments):n.queue.push(arguments)};if(!f._fbq)f._fbq=n;
n.push=n;n.loaded=!0;n.version=’2.0′;n.queue=[];t=b.createElement(e);t.async=!0;
t.src=v;s=b.getElementsByTagName(e)[0];s.parentNode.insertBefore(t,s)}(window,
document,’script’,’//connect.facebook.net/en_US/fbevents.js’);

fbq(‘init’, ‘1047303935301449’);
fbq(‘track’, “PageView”);

Exit mobile version