Jakarta, Pahami.id —
Perdana Menteri Korea Selatan Han Duck Soo meminta maaf karena tidak mampu mencegah darurat militer yang diumumkan Presiden Yoon Suk Yeol secara sepihak.
Permintaan maaf tersebut disampaikan Han di Majelis Nasional pada Rabu (11/12).
“Saya menekankan ketidaksetujuan saya dan berusaha mencegah presiden bertindak berdasarkan keputusannya,” kata Han Yonhap.
Ia kemudian berkata, “Namun, pada akhirnya saya tidak bisa menghentikannya. Maaf, saya merasa sangat bersalah.”
Dalam kesempatan terpisah, Han juga berkali-kali menegaskan dirinya menolak darurat militer sejak pengumuman Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol.
Katanya, dia akan menjalankan tugasnya hingga akhir.
“Saya akan menjalankan tugas saya sampai akhir dan menjalankan tanggung jawab yang saya ambil tanpa alasan atau penghindaran,” kata Han.
Lebih lanjut, ia mengatakan penting untuk menyelenggarakan urusan negara secara “stabil” berdasarkan konstitusi dan undang-undang.
Han pun berjanji akan segera menyelesaikan situasi di Korea Selatan.
Han dilaporkan menghadiri rapat Kabinet yang diadakan oleh Yoon tak lama sebelum mengumumkan darurat militer.
Politik di Negeri Ginseng sedang kacau setelah Yoon memberlakukan darurat militer pada 3 Desember.
Penetapan ini ditolak oleh parlemen dan rakyat. Anggota parlemen kemudian mengadakan pleno luar biasa untuk membahas darurat militer dan setuju untuk menolaknya.
Segera setelah itu, Yoon mencabut darurat militer. Namun kemarahan warga tidak hilang begitu saja.
Warga meminta Yoon mundur karena dinilai menimbulkan kekacauan.
Sementara itu, partai oposisi yang menguasai parlemen berjanji akan terus mengajukan mosi pemakzulan hingga Yoon mengundurkan diri.
(isa/rds)