Jakarta, Pahami.id —
Perdana Menteri Bahasa inggris Resi Sunak mengumumkan bahwa pemilihan umum akan diadakan lebih awal pada tanggal 4 Juli.
CNN Diberitakan, Sunak menyampaikan pengumuman ini pada 22 Mei pekan lalu ketika partainya, Partai Konservatif, sedang berjuang untuk mendapatkan kembali kekuasaannya sebagai partai yang berkuasa selama 14 tahun terakhir.
“Sekarang adalah waktu yang tepat bagi Inggris untuk memilih masa depannya,” kata Sunak di Downing Street, Rabu (22/5).
Bersamaan dengan pengumuman tersebut, Sunak mengaku telah memberi tahu Raja Charles III mengenai jadwal pemilihan.
Jadwal pemilu ini lebih cepat delapan bulan dari rencana semula yang akan digelar pada Januari 2025. Namun, London dihadapkan pada beberapa kondisi yang memaksa Inggris menggelar pemilu lebih awal dari jadwal.
Dalam pidatonya, Sunak menjelaskan bahwa beberapa faktor seperti perang Rusia vs Ukraina dan Covid-19 telah mempengaruhi perekonomian Inggris belakangan ini.
“[Ini merupakan] masa paling menantang sejak Perang Dunia Kedua,” kata Sunak CNN.
Pengumuman Sunak sendiri justru membahayakan posisi Partai Konservatif yang sudah lama memimpin negara. Sebab, berdasarkan jajak pendapat terkini, elektabilitas Partai Konservatif berada di bawah Partai Buruh.
Meski begitu, Sunak nampaknya yakin bahwa penurunan inflasi di Inggris saat ini dan pesatnya pertumbuhan ekonomi yang melonjak selama hampir tiga tahun adalah saat yang tepat untuk menyelenggarakan dan memenangkan pemilu.
“Dalam beberapa minggu mendatang, saya akan berjuang untuk setiap suara, saya akan mendapatkan kepercayaan Anda dan saya akan membuktikan kepada Anda bahwa hanya pemerintahan Konservatif yang saya pimpin tidak akan mengganggu stabilitas perekonomian kita yang telah diperoleh dengan susah payah,” katanya.
Dia kemudian menyatakan bahwa jika Inggris dipimpin oleh Partai Buruh, “masa depan hanya akan ada yang tidak pasti.”
(blq/rds)