Jakarta, Pahami.id —
Perdana Menteri Australia Anthony Albania meminta maaf kepada komunitas Yahudi di negaranya atas penembakan massal yang menargetkan acara Hanukkah di Pantai Bondi Sydney, yang menewaskan 15 orang.
“Sebagai Perdana Menteri, saya merasakan beban tanggung jawab atas kekejaman yang terjadi selama masa jabatan saya, dan saya meminta maaf atas apa yang dialami komunitas Yahudi dan negara kita secara keseluruhan,” kata Albanese, Senin (22/12).
Albanese berjanji pemerintahnya akan lebih aktif memastikan perlindungan komunitas agama, khususnya Yahudi Australia.
“Pemerintah akan bekerja setiap hari untuk melindungi orang-orang Yahudi Australia, untuk melindungi hak-hak dasar mereka sebagai warga Australia – untuk bangga dengan siapa mereka, menjalankan keyakinan mereka, mendidik anak-anak mereka dan berpartisipasi penuh dalam kehidupan masyarakat Australia,” ujarnya seperti dikutip AFP.
Pada hari Minggu, ribuan orang, termasuk warga Albania dan pemimpin lainnya, mengheningkan cipta di Pantai Bondi untuk mengenang para korban.
Acara tersebut diadakan di bawah pengawasan ketat polisi termasuk penembak jitu di atap dan perahu polisi di perairan.
Orang Albania itu diejek oleh orang banyak pada saat kedatangannya, dan ketika pembicara menyebutkan namanya selama upacara peringatan. Dia duduk di barisan depan mengenakan kippah, topi tradisional Yahudi.
Albanese tidak dijadwalkan untuk berbicara pada acara tersebut. Namun, sejak penembakan tersebut, ia mendapat tekanan yang semakin besar dari para kritikus yang mengatakan pemerintah kiri-tengahnya belum berbuat cukup untuk mengekang lonjakan antisemitisme sejak dimulainya perang di Gaza.
Akibat kejadian ini, warga Albania bertekad memperketat hukum kepemilikan senjata di Australia.
(rds)

