Site icon Pahami

Berita PKS Klaim Ditawari Cawagub KIM Sebelum Deklarasi Anies-Sohibul Iman


Jakarta, Pahami.id

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengaku menerima tawaran calon wakil gubernur (cawagub) di Pilkada DKI Jakarta sebelum menyatakan dukungannya. Anies Baswedan. PKS memasangkan Anies sebagai calon gubernur dengan calon wakil gubernur Mohamad Sohibul Iman.

Hal itu diungkapkan Juru Bicara PKS Muhammad Kholid sekaligus menolak tawaran Gabungan Indonesia Maju (KIM) untuk posisi menteri di pemerintahan berikutnya.

Sebenarnya tawaran itu berkaitan dengan KIM, bukan urusan menteri. Soal wakil gubernur, itu sudah muncul sebelum pasangan AMAN dideklarasikan, kata Kholid di Kantor DPP PKS, Sabtu (10/8).


Namun, kata Kholid, saat itu para pelaku UMKM masih memilih opsi pertama yang disepakati, yakni mendatangkan mitra AMAN.

“Jadi sebelum tawaran AMAN diumumkan, tawaran itu sudah muncul. Tapi UKM memilih mendeklarasikan AMAN,” ujarnya.

Belakangan, PKS memberikan sinyal kuat akan mencabut dukungan terhadap Anies. Pasalnya, hingga batas waktu yang diberikan yakni 4 Agustus, Anies belum mendapat dukungan dari pihak lain.

Meski PKS masih membutuhkan tambahan 4 kursi untuk mengusung calon gubernur. Partai politik lain yang menyuarakan dukungannya, NasDem dan PKB, belum mengeluarkan surat dukungan.

Kedua partai ini pun memberikan sinyal akan bergabung dengan barisan pendukung Prabowo Subianto.

Kini, pelaku UKM memilih untuk lebih fokus menempuh opsi kedua yakni berkomunikasi dengan partai politik di Gabungan Indonesia Maju (KIM).

“Tapi kalau batas waktunya 4 Agustus lalu, ini opsi kedua yang akan kita pelajari, diskusikan, dan pendalaman. Yaitu saat pimpinan kita berkomunikasi dengan pimpinan parpol lain termasuk Gabungan Indonesia Maju,” kata Kholid di DPP Pejabat PKS. .

“Sekarang kami sedang menjajaki komunikasi untuk opsi kedua. Opsi kedua ini akan kami jajaki lebih lanjut dengan pimpinan KIM,” kata Kholid.

Jika PKS gagal mendukungnya, Anies hanya berharap pada PDIP, partai peraih kursi terbanyak kedua di Jakarta setelah PKS.

Meski begitu, PDIP harus bekerja sama dengan partai lain seperti PKB atau NasDem untuk bisa mengusung calon gubernur.

(des/sur)


Exit mobile version