Surabaya, Pahami.id —
Bendahara DPW Partai Kebangkitan Bangsa (PKL) Fauzan Fuadi Jawa Timur menyatakan, Kiai Marzuki Matamar tidak menunjukkan keengganan untuk menjadi calon gubernur di Pilkada 2024.
Terkait hal itu, Kiai Marzuki Mustamar sama sekali tidak memberi isyarat untuk menolak aspirasi yang diberikan kepadanya, kata Fauzan di Kantor DPW PKB Jatim, Surabaya, Selasa (18/6).
Fauzan mengatakan, Ketua DPW PKB Jatim, Abdul Halim Iskandar bertemu dengan Kiai Marzuki Matamar beberapa hari lalu.
Ia mengaku belum mengetahui secara pasti isi pembicaraan keduanya saat bertemu. Fauzan hanya membenarkan pembahasan tersebut juga mencakup pencalonan Gubernur Jatim pada Pilkada 2024.
<!–
/4905536/CNN_desktop/cnn_nasional/static_detail
–>
Dalam pertemuan tersebut, kata dia, Kiai Marzuki Mustamar tidak menunjukkan tanda-tanda penolakan.
Jadi kalau ada suara-suara di luar yang meragukan PKB akan mencalonkan Kiai Marzuki Mustamar, saya kira itu terbantahkan, kata Fauzan.
Ia mengamini PKB mempertimbangkan Kiai Marzuki Matamar untuk dicalonkan sebagai calon Gubernur Jawa Timur. Meski demikian, Fauzan meminta semua pihak bersabar terkait siapa saja yang akan diusung ke PKB nanti.
“Saya kira persoalan kapan diumumkannya tinggal menunggu proses internal apakah perlu terus dilaksanakan sebagai mekanisme wajib partai,” kata Fauzan.
Kiai Marzuki Mustamar digadang-gadang bakal diusung sebagai calon Gubernur Jawa Timur pada Pilkada 2024. Ia berpotensi menjadi lawan main Khofifah Indar Parawansa.
Dalam survei yang dilakukan Accurate Research And Consulting Indonesia (ARCI), dalam simulasi tertutup terhadap tiga nama, elektabilitas Khofifah menduduki peringkat tertinggi yakni 49,3 persen. Disusul Kiai Marzuki dengan 20,5 persen.
Menjawab hal tersebut, Kiai Marzuki mengaku survei tersebut merupakan bentuk aspirasi masyarakat Jatim. Dia tidak punya kendali atas apa pun yang terjadi.
“Kita tidak bisa memaksa orang Jawa Timur, kita tidak mau berpura-pura menjadi orang Jawa Timur, kita tidak bisa menghentikan orang Jawa Timur. Dari awal sikap kita memberi kebebasan, apa yang kita katakan. Kita ingin mengatakan, apa ambisinya. kita punya, maukah kita berambisi menjadi kaya, itu hak masyarakat Jatim,” kata Kiai Marzuki di Malang, Kamis (16/5).
(frd/bmw)
!function(f,b,e,v,n,t,s){if(f.fbq)return;n=f.fbq=function(){n.callMethod?
n.callMethod.apply(n,arguments):n.queue.push(arguments)};if(!f._fbq)f._fbq=n;
n.push=n;n.loaded=!0;n.version=’2.0′;n.queue=[];t=b.createElement(e);t.async=!0;
t.src=v;s=b.getElementsByTagName(e)[0];s.parentNode.insertBefore(t,s)}(window,
document,’script’,’//connect.facebook.net/en_US/fbevents.js’);
fbq(‘init’, ‘1047303935301449’);
fbq(‘track’, “PageView”);