Pemimpin politik kelompok milisi Hamas PalestinaIsmail Haniyeh yakin pihaknya mampu bertahan lebih lama dari serangan tersebut Israel di Gaza dan meraih kemenangan dalam perang.
“Kalau musuh ingin pertempuran panjang, kemampuan kita lebih panjang lagi,” kata Haniyeh dikutip dari Al Jazeera, Jumat (17/11).
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
Haniyeh menambahkan bahwa setelah berminggu-minggu berperang dan meskipun Israel melancarkan serangan “biadab” terhadap warga sipil, Palestina telah menggagalkan rencana Israel.
“Rencana ini telah gagal, dan musuh tidak dapat mencapai tujuannya atau mengembalikan tawanannya kecuali dengan harga yang ditentukan oleh perlawanan,” katanya.
Selain itu, Haniyeh juga berterima kasih kepada sekutu regional atas dukungan mereka selama perang.
Kelompok Hizbullah Lebanon yang didukung Iran hampir setiap hari melancarkan serangan terhadap pasukan Israel di perbatasan Israel-Lebanon untuk mendukung warga Palestina di Gaza.
“Saya salut kepada pihak oposisi yang berkontribusi terhadap pertempuran ini melalui keseimbangan strategis,” katanya.
Rumah Haniyeh diserang jet tempur Israel pada Rabu (15/11) sore. Hal ini dibenarkan Israel yang menyebut penyerangan rumah Haniyeh karena diduga menjadi tempat berkumpulnya para pemimpin Hamas.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sebelumnya menekankan tujuannya untuk melenyapkan Hamas. Menurutnya, tidak ada tempat untuk bersembunyi di Gaza.
“Tidak ada tempat di Gaza yang tidak akan kami jangkau, tidak ada tempat persembunyian, perlindungan atau perlindungan bagi para pembunuh Hamas,” kata Netanyahu, dalam pernyataan yang dimuat di akun media sosial X, Rabu (15/11), dikutip dari Aljazeera.
Israel telah menembaki Gaza sejak 7 Oktober setelah pasukan Hamas menyerang negara Zionis tersebut. Tentara Israel menyerang tanpa pandang bulu, menewaskan puluhan ribu warga Palestina, termasuk ribuan anak-anak dan perempuan.
Hingga saat ini, tentara Israel masih melakukan serangan di beberapa lokasi, salah satunya di rumah sakit di Gaza. Mereka menyerbu Rumah Sakit Al Shifa, rumah sakit terbesar di Gaza. Israel mengklaim ada markas komando Hamas di rumah sakit tersebut.
Terbaru, tentara Israel mengerahkan beberapa tank untuk mengepung Rumah Sakit Al-Ahli, satu-satunya rumah sakit yang masih beroperasi hingga saat ini.
(tim/fra)
[Gambas:Video CNN]